Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menunggu pulihnya kondisi dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tertembak, guna diminta keterangan terkait penyerangan gerombolan motor terhadap pemuda.
“Saat ini, kedua korban masih dalam perawatan di rumah sakit, akibat luka tembak,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin (16/4).
Kombes Rikwanto mengatakan penyidik akan memeriksa korban setelah kondisi kedua anggota TNI tersebut pulih, guna menyelidiki pelaku penembakan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyebutkan, penyidik menduga kedua anggota TNI termasuk gerombolan motor yang terlibat keributan.
Sebelumnya, gerombolan pengendara motor menyerang para pemuda pada delapan lokasi berbeda di sekitar wilayah Jakarta dan sekitarnya, Jumat (13/4) dinihari.
Tercatat sedikitnya satu orang tewas dan delapan orang luka berat akibat penyerangan tersebut.
Usai menyerang, gerombolan motor melintasi Jalan Pramuka Raya bertemu pengendara mobil yang melepaskan tembakan ke arah kelompok penyerangan tersebut.
Tembakan dari pengendara mobil itu, mengenai anggota Kostrad Divisi 2 Malang, Pratu Apm Sugeng Riyadi pada bagian telinga kanan dan Prada Akbar Pidialdian Pengendara mobil yang melepaskan tembakan tersebut, melarikan diri ke arah Rawasari dan masuk jalur tol.
Jika benar tembakan pengendara mobil ke arah grombolan geng motor dan mengenai 2 anggotanya dan belakangan diketahui anggota TNI aktif, kenapa Mabes TNI masih membantah anak buahnya terlibat gang motor? Apa kata Dunia? Mau dibawa kemana negeri ini?
======================================================================
Markas Besar TNI Angkatan Laut membantah
Markas Besar TNI Angkatan Laut membantah anggotanya yang melakukan penyerangan di beberapa titik di wilayah Jakarta Pusat semalam
.
“Sekarang sudah jadi tren.
Siapa saja bisa berpenampilan rambut cepak.”
“Saya sudah kroscek ke Panglima tidak ada itu. Saya sudah berkali-kali bantah. Tidak ada hubungan,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Untung menegaskan, ciri-ciri para penyerang berambut cepak itu jangan lalu diidentikkan dengan anggota TNI. Karena pria berambut cepak itu bisa siapa saja.
“Disebutkan itu kan rambutnya cepak, kaos militer. Saya balik tanya memangnya begitu tentara? Sekarang sudah jadi tren. Siapa saja bisa berpenampilan rambut cepak,” kata Untung.
Untung menegaskan, militer itu bersifat komando. Jadi sangat tidak mungkin ada perintah penyerangan dari panglima atau dari atasannya. Insiden penyerangan bukan hanya terjadi semalam, tapi sudah sekitar tiga kali peristiwa. Untung juga membantah ada anggota TNI AL melakukan penyerangan-penyerangan itu.
Geng motor kembali beraksi. Ratusan pengendara motor menyerang sekelompok orang yang tengah berkumpul di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat, Jumat 13 April 2012. Satu orang tewas, beberapa lainnya mengalami luka parah.
Gerombol bermotor menyerang warga 7-Eleven, Salemba Jakarta
Sudah tiga orang tewas dalam aksi penyerangan yang dilakukan gerombolan tak dikenal dalam sepekan terakhir di Jakarta menjelang pagi. Meski tidak langsung, tapi polisi menduga kejadian penyerangan itu ada kaitannya dengan kematian anggota TNI Angkatan Laut, Kelasi (KLS) Arifin, oleh anggota geng motor di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, pada 31 Maret 2012 lalu.
Aksi brutal kelompok tak dikenal itu pertama kali terjadi di SPBU Shell, Danau Sunter, Jakarta Utara, pada 7 April 2012. Soleh (19), meninggal akibat luka tusuk. Aksi ini sempat terekam kamera CCTV di dalam mimimarket
Belum lagi polisi selesai menyelidiki aksi brutal itu, kejadian penyerangan dan perusakan kembali terjadi. Kali ini di sepanjang Jalan Pramuka dan di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat, Jumat dini hari, 13 April 2012. Satu korban bernama Anggi Darmawan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.
Gerombol bermotor yang berjumlah 200 orang itu datang dari arah Matraman, sambil menenteng senjata tajam. Sejumlah warga bahkan melihat beberapa dari mereka mengacung-acungkan senjata api.
Menurut Joko, warga yang ada di kawasan Jalan Raya Pramuka, gerombol orang itu berambut cepak, datang dan langsung merusak setiap motor yang terparkir di pinggir jalan dan memukuli orang yang sedang duduk-duduk di dekatnya.
Seorang korban kebrutalan geng motor yang mengalami luka berat, Nendi Haryanto (22) menceritakan kepada VIVAnews, mengenai kedatangan orang berbadan tegap yang menghabisi nyawa temannya.
“Sekitar pukul 03.00 WIB, ada belasan orang yang memukuli Anggi,” kata Nendi Haryanto di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat 13 April 2012.
Saat itu, Nendi dan Anggi sedang bersama teman-temannya melintasi Jalan Pramuka setelah mengunjungi rumah rekan mereka. Dalam perjalanan pulang, belasan orang tak dikenal yang juga menggunakan motor memepet mereka dan langsung memukulinya. Penyerang itu membawa balok kayu dan senjata tajam.
Tidak banyak yang dingat saat itu, Nendi hanya tahu, kebanyakan dari penyerang memakai pakaian serba hitam. Selain dipukuli, Nendi juga kehilangan motor Jupiter MX B 6303 SNI miliknya, juga sejumlah barang seperti helm, ponsel, dan dompet. “Saya tak ingat setelah itu, karena saya pingsan,” katanya.
Sebelumnya, gerombolan motor ini juga melakukan perusakan dan penyerangan kepada pengujung di minimarket 7-Eleven, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, sekitar pukul 02.30 WIB.
Dijelaskan Kasat Reskrim Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, puluhan orang itu masuk ke areal minimarket dan langsung menyerang pengunjung yang sedang duduk di tempat itu.
Sementara itu seorang karyawan 7-Eleven yang tidak bersedia disebut identitasnya, menjelaskan, geng motor itu datang bergerombol dan langsung masuk ke halaman parkir minimarket. Meja, bangku, serta kaca pintu dirusak. Pada saat aksi itu terjadi, pengunjung langsung panik. Ada yang berlari ke jalan dan ada yang masuk ke dalam toko. Mereka turun dengan membawa samurai dan balok. Mereka langsung masuk dan mengacak-acak toko,” katanya.
Dalam kejadian itu, Roby (20), warga Paseban Barat, mengalami luka sobek di telapak tangan akibat sabetan senjata tajam. Sementara Ade Pirmanto (30), warga Rawa Selatan, Johar Baru, mengalami luka di bagian kepala kanan. Selain melukai pengunjung, dua unit motor dirusak. Mereka juga menjarah dua telepon genggam Blackberry dan Samsung Android.
Kepolisian Daerah Metro Jaya bahkan mendapat laporan, bahwa kelompok orang tak dikenal itu sudah mengamuk dan melakukan perusakan di sejumlah kawasan di Jakarta Utara, sejak pukul 01.30 WIB.
Lokasi pertama yang menjadi sasaran adalah sekitar kantor PT DOK Bayu Bahari, Jalan Industri Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka melukai ZaenaL Arifin (32), warga Koja, dan Heri Susanto (33), warga Bogor. Mobil Toyota Rush B 72 RM juga ikut dirusak. Sekitar pukul 01.40 WIB, kelompok ini melintasi kantor Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebagian dari mereka kembali bertindak anarkis dengan melempari kantor polisi dengan batu.
Berselang lima menit, mereka mengamuk di kawasan Pasar Warakas, dan mencederai warga bernama Nachrowi (17). Sekitar pukul 01.50 WIB, sejumlah orang yang sedang duduk-duduk di depan toko bingkai Jalan Warakas Raya, ikut merasakan kebrutalan gerombolan ini. Ramdani (20) mengalami luka akibat dikeroyok. Dan pada pukul 02.00 WIB, gerombolan ini merusak Pos Volker, dan melukai Tohirman Widodo (25). Setelah di kawasan Jakarta Utara, kelompok ini kemudian bergerak ke kawasan Jakarta Pusat, dan menyerang orang di sekitar Jalan Raya Pramuka dan minimarket 7-Eleven, Salemba.
======================================================================
Gunakan Pita Kuning
Bila sebelumnya gerombolan orang tak kenal yang melakukan penganiayaan dan membunuh di SPBU Shell Danau Sunter, Jakarta Utara, menandakan diri dengan cat putih di wajah.
Kini gerombolan motor yang melakukan perusakan di delapan titik di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, menggunakan tanda pita berwana kuning di lengan bajunya sebelah kiri.
“Jika dilihat ciri-cirinya dan bagaimana mereka melakukan kegiatan perusakan, ada kemiripan dengan yang terjadi sebelumnya. Terkait pita kuning yang diperoleh dari kesaksian di lapangan akan didalami lagi,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Jumat 13 April 2012.
Peristiwa itu kata Rikwanto, merupakan bentuk tindak pidana murni. Tapi polisi memastikan bahwa kelompok ini sudah berniat untuk mangacau.
Rikwanto juga menduga kejadian penyerangan di Jakarta belakangan ini punya kemiripan dengan kasus penyerangan di Aceh, bersamaan menjelang Pilkada. Tetapi, di Aceh yang menjadi sasaran adalah atribut kampanye dan individu yang terkait dengan cagub sementara di Jakarta sasaran penyerangan adalah warga dan kantor polisi.
Sementara itu, Markas Besar TNI Angkatan Laut berkali-kali sudah membantah bahwa kejadian perusakan dan penganiayaan di SPBU Shell dan di sejumlah wilayah pada dini hari tadi, bukan dilakukan oleh anggotanya. “Saya sudah kroscek ke Panglima tidak ada itu. Saya sudah berkali-kali bantah. Tidak ada hubungan,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Untung menegaskan, ciri-ciri para penyerang berambut cepak itu jangan lalu diidentikkan dengan anggota TNI. Karena pria berambut cepak itu bisa siapa saja. Kembali ditegaskan Untung, militer itu bersifat komando. Jadi sangat tidak mungkin ada perintah penyerangan dari panglima atau dari atasannya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab ikut menyoroti kasus ini. Koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengungkap penyerangan geng motor di delapan titik Ibukota, dini hari tadi sudah dilakukan. Sebanyak 250 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polisi Militer Angkatan Laut akan melakukan patroli bersama. Patroli dilakukan untuk mencegah penyerangan kelompok geng motor terulang.
======================================================================
Geng Motor Ditembak?
Berselang sejam kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, setelah aksi kekerasan di Jalan Raya Pramuka dan di minimarket 7-Eleven, Salemba, aksi kekerasan kembali terjadi.
Berdasarkan informasi, tepatnya di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Ketika itu sekelompok pengrusak di minimarket 7-Eleven tengah berkonvoi dengan sepeda motor, tiba-tiba dari dalam sebuah mobil Toyota Yaris memberondong tembakan.
Akibatnya, dua pengendara sepeda motor yang berkelompok itu terkena tembak. Diketahui, dua orang tersebut adalah anggota TNI.
Setelah menembak, pelaku langsung kabur ke arah Rawa Sari dan masuk tol antara Tol Rawa Sari dan Tol Rawamangun. Sementara, kedua korban penembakan langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati membenarkan ada anggota TNI yang tertembak dinihari tadi. “Satu anggota kita tertembak dan satu lagi dari Angkatan Darat,” katanya kepadaVIVAnews.
Dua anggota TNI itu yakni, Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL, dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad. Untung menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kejadian tersebut. Lalu kenapa anggota TNI tertembak tadi malam?
“Justru di situlah masalahnya. Karena kami sebagai korban. Jadi tentunya tanya ke Polda, kenapa bisa ada penembakan,” kata Untung.
“Kejadian tanggal 31 Maret (anggota TNI AL tewas dikeroyok geng motor) itu kan belum tuntas. Justru ini jadi pekerjaan rumah yang kedua buat polisi,” ucapnya.
Daftarkorbantewas
- Anggota TNI AL Kelasi (KLS) Arifin, anggota Pangkalan Armada Maritim RI wilayah Barat (Pangarmabar). Korban tewas karena luka tusuk pada 31 Maret 2012.
- Soleh (19) meninggal karena dianiaya kelompok orang tak dikenal di SPBU Shell, Danau Sunter, Jakarta Utara.
- Anggi Darmawan, meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Korban mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya dan mengalami pendarahan.
Korban luka-luka
- Zaenal (18), luka di kepala (di SPBU Shell).
- Reza (19), seorang pelajar dan luka tusuk pada tengkuk (di SPBU Shell).
- Muhamad Syarif (20), luka sobek sebelah mata kanan (di Kemayoran).
- Mul (22) dengan luka sobek punggung kiri (di Kemayoran).
- Fajri (26), sobek punggung kanan (di Kemayoran)
- Reza Palupi (24), luka tusuk di punggung (di Kemayoran).
- ZaenaL Arifin (32).
- Heri Susanto (33).
- Nachrowi (17).
- Ramdani (20).
- Tohirman bin Widodo (25).
- Ade Kirmawan (22).
- Robi (20).
- Nendi Haryanto (22).
Kerugian harta benda
- Sebuah motor Yamaha Cripton B 3186 PX dibakar (di Kemayoran).
- Dua motor dibakar dan tiga dirusak saat kejadian di Jalan Raya Pramuka.
- Yamaha Mio B 6359 FMZ, jok disayat senjata sajam.
- Honda Scoopy B 2528 TDT, spedometer pecah.
- Honda Vario B 6s485 TND, lampu sen sebelah kiri depan dan spedometer pecah.
- Honda Revo B6392BYS, spedometer kaca spion dirusak.
Kerugian lain, saat aksi penyerangan di minimarket 7-Eleven di kawasan Salemba, pelaku menjarah dua telepon genggam Blackberry dan Samsung Android.
======================================================================
Menkopolhukam Perintahkan Polri dan TNI Tangkap Geng Motor
Semakin meresahkannya tindak tanduk geng motor di Ibukota hari-hari ini membuat pemerintah pusat akhirnya turut campur tangan juga dalam menyelesaikan persoalan bidang keamanan ini.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Djoko Suyanto, mengatakan siapapun pelaku kriminal yang terlibat dalam geng motor, baik oknum TNI atau Polri, segera ditangkap dan ditindak. "Siapapun mereka, apakah oknum TNI atau warga sipil apabila terbukti melakukan tindakan itu (kekerasan geng motor) harus dibawa ke pengadilan," ujarnya seperti dikutip Beritasatu online, Senin (16/4).
Djoko juga menegaskan bahwa ia sudah memberikan perintah kepada jajaran Kepolisian dan TNI untuk segera melacak keberadaan anggota geng motor yang meresahkan masyarakat. "Saya telah perintahkan kepada Polri dan TNI dan POM (Polisi Militer) untuk segera mencari dan menangkap para pelaku kriminal yang disebut sebagai geng motor," lanjutnya.
Munculnya aksi penyerangan geng motor diduga berawal dari tewasnya Klasi Arifin, yang merupakan staf Armada RI Kawasan Barat atau Armabar TNI AL karena ditusuk oleh sekelompok geng motor pada 31 Maret 2012 dini hari. Setelah itu, pada 7 April 2012 puluhan pemuda menyerang anggota geng motor di Jalan Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa yang disinyalir aksi balas dendam tersebut menewaskan satu orang, yaitu Soleh dan dua orang lainnya luka berat.
Esok harinya, 8 April, penyerangan terjadi kembali di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran dimana empat orang mengalami luka bacok diserang oleh sekelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat putih. Kejadian serupa terulang kembali pada Jumat, 13 April dini hari. Saat itu ratusan pria menggunakan kendaraan bermotor melakukan penyerangan di delapan lokasi berbeda dengan waktu hampir bersamaan. Peritiwa tersebut menewaskan satu orang pemuda dan melukai delapan orang lainnya.
Hingga kini polisi masih belum menemukan titik terang tentang siapa pelaku penyerangan.
Semoga dengan keikutsertaan pemerintah pusat, penuntasan terhadap kasus kekerasan oleh geng motor di DKI Jakarta dapat segera terealisasikan. Jika ini benar terjadi bukan hanya masyarakat merasa menjadi aman kembali, tetapi nama baik seperti Polri dan TNI dapat kembali pulih mengingat beredar kabar miring yang menyebutkan para anggota kelompok geng motor yang beraksi brutal akhir-akhir ini sebenarnya adalah orang-orang dari korps tentara Indonesia.
======================================================================
GENG MOTOR
Seperti apakah Geng Motor itu ?
Dampak apa saja yang ditimbulkan oleh Geng Motor ?
Bagaimana peran keluarga dan pemerintah dalam menghadapi Geng Motor ?
Bagaimanakah solusinya agar Geng Motor itu tidak Merajalela ?
Apakah Geng Motor itu ?
Geng Motor bisa disebut gerombolan orang yang anggotanya sering membawa motor, Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Tak jarang dari mereka banyak yang masih memakai seragam putih abu-abu, dan g’ jarang juga perempuan bisa masuk anggota Geng Motor.
Masa-masa remaja memang bisa di sebut masa pencarian identitas diri. Di sini peran lingkungan sangat dibutuhkan oleh remaja, karena pengaruh lingkungan dapat membuat remaja itu bisa tumbuh menjadi orang yang baik dan buruk.
Selain di tinjau dari segi lingungan, kta bisa tinjau dari beberapa faktor penyebab seseorang terjerumus pada anggota Geng Motor.yaitu, cari sensasi, mungkin anggapan mereka kalau masuk geng motor nanti kesannya keren banget lah , jantan banget lah, rock banget lah . dan lah lah lainnya .
Ajang pelampiasan, kadang dia tak nyaman dengan suatu hal misalnya , kurangnya perhatian dari ortu, terus-menerus dapat nilai jelek ,sering di marahi guru, tak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Dan lain-lain
Mungkin juga karena broken home. merasa keluarganya sudah hancur kemudian tak ada perhatian dari ortu karena ortunya sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.dan akhirnya dia tumbuh jadi remaja liar.
Dampak Apa Saja yang Ditimbulkan oleh Geng Motor ?
Di jalanan, mereka membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan dengan suara knalpot memecah telinga, dan tawuran itu lah aktifitas yang sering dilakukan oleh kebanyakan Geng Motor.
Dalam masuk geng motor jug tidak murah. Bisa di lihat dari gaya motor yang serba modis ditambah pakaian yang di kenakan juga
Khas banget.Nggak mungkin juga dari mereka yang mau berpakaian baju koko yang harganya lebih murang dari jaket kulit hitam yang sering di kenakan.
Maka tak asing kalau mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Mereka berani merampok ,mencuri, hingga menjual barang-barang berharga dari ortunya. Siapa tak jangkel melihat kelakuan mereka. Sikap temperamental dan tak mau ngalah menjadi sikap popular mereka. Dalam mengendarai motor yang beriringan layaknya raja jalanan . membuat orang tak bisa lewat , bahkan sering mencari ulah kemudian tawuran menyebabkan korban jiwa berjatuhan.
PERLU dibedakan antara geng motor dengan Club Motor. Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang doyan kebut-kebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Sedangkan Club Motor biasanya mengusung merek tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva), kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio.
Ada juga Brotherhood kelompok pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja. Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi disalip oleh pengendara lain. Misalnya saja contoh seperti di bawah ini:
Kita mulai saja dengan Moonraker:
Inilah konon ruh dari semua geng motor di Bandung. Moonraker lahir pada tahun 1978. Sel-sel komunitas ini, dirajut oleh tujuh orang pemuda yang sama-sama hobi balap.
Nama “Moonraker” diambil dari salah satu judul film James Bond yang kondang ketika itu. Awalnya mereka mengusung bendera berwarna putih-biru-merah dengan gambar palu arit di tengahnya. Namun, karena pemerintah Indonesia saat itu melarang ideologi tertentu yang identik komunisme (yang bersimbolkan palu arit), mereka lalu mengganti bendera kebanggaannya dengan warna merah-putih-biru, bergambar kelelawar. Gambar ini mereka adopsi dari lambang “Hell Angel”, sebuah kelompok motor di Amerika Serikat.
Kelompok ini konsisten dengan sistem keorganisasiannya. Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program kerja. Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper), dan Tim SWAT atau regu penyelamat.
“Panglima Perang” mungkin terdengar unik dalam sebuah organisasi pencinta motor. Istilah ini biasanya digunakan oleh lembaga keamanan atau kelompok bersenjata.
Di Moonraker sendiri, Panglima Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam waktu 24 jam.
Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi, sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama “Sel 13,” semacam mahkamah pengadilan.
Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya.
Kategori pelanggaran itu antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker.
Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya mencapai 1.400 orang, tersebar di berbagai wilayah. Itulah sedikit contoh dari Geng Motor.
Bagaimana Peran Keluarga dan Pemerintah dalam Menghadapi Geng Motor ?
Keluarga yang membuat rasa aman pada anaknya sangat dibutuhkan. Ortu harus bisa membuat anak-anak betah tinggal di rumah. Itu dapat memperkecil adanya anak yang suka klayapan dan terpengaruh dengan kehidupan jalanan.
Peran Pemerintah juga dibutuhkan dalam melakukan control jalan untuk memperkecil kebut-kebutan. Bukan hanya itu saja , pemerintah harus memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar tata tertib lalu lintas,narkoba, mabuk-mabukan.dll.
Bagaimanakah Solusinya Agar Geng Motor itu tidak Merajalela ?
Pemerintah :
- Memperluas lapangan pekerjaan untuk memperkecil pengangguran.
- Sering melaksanakan operasi jalanan.
- Membuat wadah atau mengarahkan para Geng Motor untuk dibimbing menjadi pembalap propesional yang akan membawa nama bangsa Indonesia dalam perlombaan balapan baik nasional maupun internasional.
Sekolah:
- Memberikan pengarahan agar siswa-siswinya tidak terjerumus ke dalam Geng Motor
- Memberikan tanggung jawab kepada mereka tentang membawa nama pribadi, keluarga, dan sekolah
- Memberkan pengajaran tentang generasi muda yang di dambakan dunia
- Membantu muridnya yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah pribadi
Sekian dan terima kasih
sumber : dikutip dari berbagai narasumber