Orang Romawi dan Yunani sejak dulu terbiasa makan buah-buahan demi kesehatan dan kekuatan. Di antara berbagai jenis buah-buahan itu, ternyata pisang paling populer. Bahkan seorang dokter bernama Antonius Musa – pada zaman Kaisar Romawi, Octavianus Augustus – selalu menganjurkan Kaisar untuk rajin makan pisang demi kesehatan Kaisar. Sekarang pun masyarakat Indonesia sudah terbiasa makan pisang, karena selain enak dan bergizi tinggi, juga berkhasiat sebagai obat.
Daerah tropis Asia Tenggara di sekitar kawasan Malaysia dan Indonesia merupakan tanah asal tanaman pisang. Kini tanaman ini telah menyebar ke segala penjuru dunia, antara lain ke Kepulauan Pasifik, kawasan Mediteran, India, Amerika Serikat, dan Cina.
Sementara itu, daerah penghasil pisang di Indonesia juga menyebar dari Sumatra Barat (Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Lima Puluh Kota), Jawa Tengah (Demak, Blora, Wonogiri, dan Sragen), DI Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul,dan Sleman), Jawa Timur (Banyuwangi, Trenggalek, Pacitan, dan Jombang), Bali (Buleleng dan Jembrana), Nusa Tenggara Barat (Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Bima) sampai Sulawesi Selatan (Gowa, Bone, Pinrang, dan Wajo).
Pisang dikategorikan menjadi tiga golongan, yakni pisang yang enak dimakan, pisang yang hanya diambil pelepah batangnya sebagai serat, dan pisang liar yang dipergunakan sebagai tanaman hias.
Khusus untuk pisang yang enak dimakan, dibedakan lagi menjadi dua, yakni pisang meja dan pisang olah. Pisang meja adalah buah pisang yang dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, dan umumnya disediakan sebagai buah segar. Contoh, pisang ambon putih, pisang ambon hijau, pisang ambon lumut, pisang raja, pisang emas, pisang susu, pisang badak, pisang badak raksasa, dan sebagainya.
Sementara pisang olah adalah buah pisang yang baru dapat dimakan setelah terlebih dahulu diolah, seperti direbus, dikukus, digoreng, atau dipanggang. Yang masuk kategori pisang olah adalah pisang kepok, pisang nangka, pisang kapas, pisang tanduk, pisang bakar, pisang raja uli, pisang raja siem, pisang bangkahulu, pisang lempenang, pisang ampiang, pisang udang, dan sejenisnya sesuai dengan nama daerahnya
Tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia, terutama, di daerah yang banyak mendapat sinar matahari. Pohon pisang bisa mencapai ketinggian 3 m. Batangnya yang berupa batang semu berpelepah berwarna hijau sampai coklat. Jantung pisang yang merupakan bunga pisang berwarna merah tua keunguan. Di bagian dalamnya terdapat bakal pisang. Bonggol pisang, yakni bagian terbawah dari batang semu yang berada di dalam tanah, mengandung banyak cairan yang bersifat menyejukkan dan berkhasiat menyembuhkan. Kandungan & manfaat: Pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak. Pisang, terutama pisang raja, mengandung kalium yang bermanfaat melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung vitamin A, B, C, zat gula, air, dan zat tepung. Namun demikian, ada yang ”terselip” di antara budaya makan pisang itu. Apa maksudnya? Memang, produk utama tanaman pisang adalah buah pisang.
Sementara itu, batang pisang termasuk bonggol (bagian batang paling dalam, setelah pisang dipanen) dianggap limbah. Kemudian, pada fase pembungaan dan pembuahan, setelah pembentukan sisir pisang yang terakhir, biasanya dilakukan pemotongan bunga. Dan bunga pisang yang akrab disebut jantung itu biasanya langsung dibuang, karena dianggap limbah. Apalagi kulit pisang, hampir pasti selalu dibuang sebagai limbah.
Padahal, kulit, bonggol, dan jantung pisang ternyata mengandung gizi yang cukup. Dengan melihat kandungan gizi tersebut, maka kulit, bonggol ,dan jantung pisang sangat potensial diolah menjadi bahan makanan atau minuman. Mari kita coba membuat cuka kulit pisang, dendeng jantung pisang, dan keripik bonggol pisang.
Cuka Kulit Pisang
Mula-mula kumpulkan kulit pisang sebanyak 100 kg dan lakukan proses produksi selama 4-5 minggu. Kebutuhan bahan-bahan lain mencakup: 20 kg gula pasir, 120 gr ammonium sulfit (NH4)2S03, 0,5 kg ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dan 25 liter induk cuka (Acetobacter aceti).
Cara membuatnya, kulit pisang dipotong-potong atau dicacah, lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter, bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg. Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu ditambah ammonium sulfit dan gula pasir.
Langkah berikut, didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi berlangsung selama tiga minggu.
Selanjutnya, hasil fermentasi larutan beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan dalam temperatur kamar. Biasanya pemasaran cuka pisang dikemas dalam plastik berukuran 40 ml, 60 ml, atau 80 ml. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang.
Dendeng Jantung Pisang
Untuk membuat dendeng jantung pisang perlu disiapkan sejumlah bahan, meliputi empat buah jantung pisang, satu sendok makan ketumbar, 50 gr ikan teri, 10 siung bawang merah, dan empat siung bawang putih. Sedangkan kebutuhan peralatan terdiri atas pisau, kukusan, penumbuk, dan tampah.
Cara membuatnya, ambil jantung pisang yang masih segar. Buang kelopak bagian luar hingga tampak kelopak dalamnya berwarna putih kemerah-merahan. Jantung pisang tersebut direbus sampai lunak. Lalu ditumbuk sampai halus.
Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk lalu dimasak dalam wajan. Setelah itu, tumbukan jantung pisang dimasukkan ke dalam wajan berisi bumbu. Diaduk-aduk sampai merata, lalu tambahkan gula merah. Jika sudah masak, silakan diangkat dan segera dicetak di atas tampah. Jadilah dendeng jantung pisang yang telah dicetak.
Dendeng tersebut dijemur selama 2-3 hari hingga kering. Lantas, digoreng hingga masak, dan akhirnya dikemas dalam kantong plastik.
Bonggol pisang dapat dijadikan kripik, selain itu bonggol pisang dapat dibuat alkohol
Melalui fermentasi. Fermentasi dapat diartikan sebagai disimilasi anaerobik senyawasenyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Fermentasi juga merupakan proses penguraian gula menjadi alkohol dan karbondioksida yang disebabkan aktivitas sel-sel khamir (Said, 1987). Karena bonggol pisang basah mengandung karbohidrat sebesar 11,6 g dan bonggol pisang kering mengandung karbohidrat sebesar 66,2 g, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan cuka melalui proses fermentasi. Bonggol pisang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan cuka melalui proses fermentasi. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan cuka yang semakin bertambah, dimana cuka dibutuhkan oleh industri yang makanan, laboratorium (kimia, biologi), pabrik farmasi dan sebagainya.
1. Luka:
- Cara I: Ambil getah anak pisang, lalu oleskan pada bagian luka yang sudah dibersihkan.
- Cara II: Ambil bonggol pisang. cuci lalu ditumbuk. Oleskan, ramuan ini pada tempat yang terluka
Pisang yang sudah masak dilumatkan, lalu oleskan pada luka bakar.
3. Kutil:
Kulit pisang klutuk dikerokkan dengan agak keras pada kutil. Beberapa jam kemudian, kutil pun akan mengelupas. Kalau belum sembuh juga, ulangi sampai 3x.
4. Digigit seranqqa:
Hati pisang yang ada di dalam batang pisang diparut, lalu diperas. Ambilairnya kira-kira 1 gelas. Minum ramuan ini 2x sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lalu, ampasnya dipakai untuk mengompres luka karena gigitan serangga.
5. Ambeien:
Makan banyak pisang emas.
7. Mencegah demam nifas sehabis melahirkan:
Batang pohon pisang dlparut dan diperas untuk diambil airnya. Setelah disaring, minum 2x sehari.
8. Sariawan usus:
4 pisang batu mentah bersama-sama kulit dan buahnya diiris tipis-tipis, kemudian ditumbuk. Peras dan saring. Airnya taruh dalam gelas lalu embunkan selama 1 malam. Keesokan harinya minum begitu bangun tidur.
9. Cacar air:
Bonggol pisang batu diparut dan diperas untuk diambil airnya. Lalu, campur dengan adas dan pulosari. Setelah disaring, diminum 2x sehari.
10. Radang tenggorokan/amandel
Bonggol pisang kepok diparut dan diperas untuk diambil airnya. Gunakan air tsb. untuk berkumur. Lakukan hal ini 3x sehari.
11. Disentri:
Cara I: Bonggol pisang batu diparut dan diperas untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
Cara II: 2 bunga pisang kepok setelah dicuci bersih, lalu dikunyah dan ditelan airnya.
12. Diare:
14. Sembelit:
Makan pisang ambon lumut dan pisang emas. Lakukan beberapa kali sehari.
15. Sariawan:
2 pisang batu masak, 2 pisang batu mentah yang sudah dikupas kulitnya, ditumbuk sampai halus. Lalu, beri 2 sendok makan madu. Minum ramuan ini 2x sehari.
16. Anemia:
Anak pisang kepok yang baru 1 jengkal dicuci bersih lalu diparut. Beri 1 sendok makan garam, lalu peras. Minum ramuan ini 2x sehari, masing-masing 3 sendok makan.
17. Sakit maag:
1 pisang batu mentah beserta kulitnya, 1 buah mengkudu ditumbuk sampai halus, lalu dicampurkan dengan 3 pisang batu masak. Semuanya ini diremas-remas dengan sedikit air. Setelah disaring, minum sekaligus selama 2 minggu.
18. Radang qinjal:
Minum cairan dari batang pisang yang dicampur dengan sedikit gula batu. Minum ramuan ini 3x sehari.
19. Menyuburkan rambut:
Gosokkan kulit pisang emas ke tangan Anda.
Kulit pisang klutuk dikerokkan dengan agak keras pada kutil. Beberapa jam kemudian, kutil pun akan mengelupas. Kalau belum sembuh juga, ulangi sampai 3x.
4. Digigit seranqqa:
Hati pisang yang ada di dalam batang pisang diparut, lalu diperas. Ambilairnya kira-kira 1 gelas. Minum ramuan ini 2x sehari, masing-masing 1/2 gelas. Lalu, ampasnya dipakai untuk mengompres luka karena gigitan serangga.
5. Ambeien:
- Cara I: 3 – 5 pisang batu dicuci bersih, lalu diparut dan diperas untukdiambil airnya. Setelah disaring, berikan sedikit pulosari dan gula aren. Minum ramuan ini 2x sehari.
- Cara II: Minum cairan dari bonggol pisang kepok.
Makan banyak pisang emas.
7. Mencegah demam nifas sehabis melahirkan:
Batang pohon pisang dlparut dan diperas untuk diambil airnya. Setelah disaring, minum 2x sehari.
8. Sariawan usus:
4 pisang batu mentah bersama-sama kulit dan buahnya diiris tipis-tipis, kemudian ditumbuk. Peras dan saring. Airnya taruh dalam gelas lalu embunkan selama 1 malam. Keesokan harinya minum begitu bangun tidur.
9. Cacar air:
Bonggol pisang batu diparut dan diperas untuk diambil airnya. Lalu, campur dengan adas dan pulosari. Setelah disaring, diminum 2x sehari.
10. Radang tenggorokan/amandel
Bonggol pisang kepok diparut dan diperas untuk diambil airnya. Gunakan air tsb. untuk berkumur. Lakukan hal ini 3x sehari.
11. Disentri:
Cara I: Bonggol pisang batu diparut dan diperas untuk diambil airnya sebanyak 1/2 gelas. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
Cara II: 2 bunga pisang kepok setelah dicuci bersih, lalu dikunyah dan ditelan airnya.
12. Diare:
- Cara I 2 bunga pisang kepok dibakar sampai hitam, setelah itu ambil bagian dalamnya dan makan.
- Cara II: Minum 1 gelas anggur cairan dari bonggol pisang kepok.
- Cara III: 3 pisang batu masak, 3 pisang batu mentah ditumbuk, lalu diperas untuk diambil airnya. Minum ramuan ini 3x sehari, masing-masing 1 gelas anggur.
- Catatan: Cara lll jangan digunakan bila kotoran berupa lendir berwarna hijau.
- Cara I: Mar atau batang pisang kepok ditumbuk halus, lalu diseduh dengan 1/2 gelas air panas. Setelah disaring, minum 1x sehari, sekaligus.
- Cara II: Hirup cairan dari bonggol pisang kepok.
14. Sembelit:
Makan pisang ambon lumut dan pisang emas. Lakukan beberapa kali sehari.
15. Sariawan:
2 pisang batu masak, 2 pisang batu mentah yang sudah dikupas kulitnya, ditumbuk sampai halus. Lalu, beri 2 sendok makan madu. Minum ramuan ini 2x sehari.
16. Anemia:
Anak pisang kepok yang baru 1 jengkal dicuci bersih lalu diparut. Beri 1 sendok makan garam, lalu peras. Minum ramuan ini 2x sehari, masing-masing 3 sendok makan.
17. Sakit maag:
1 pisang batu mentah beserta kulitnya, 1 buah mengkudu ditumbuk sampai halus, lalu dicampurkan dengan 3 pisang batu masak. Semuanya ini diremas-remas dengan sedikit air. Setelah disaring, minum sekaligus selama 2 minggu.
18. Radang qinjal:
Minum cairan dari batang pisang yang dicampur dengan sedikit gula batu. Minum ramuan ini 3x sehari.
19. Menyuburkan rambut:
- Cara I: Cairan dari bonggol pisang dioleskan ke kulit kepala.
- Cara II: Bonggol pisang ditumbuk dan diperas untuk diambil airnya. Campurkan air itu dengan minyak urang aring secukupnya. Lalu, embunkan 1 malam. Basahkan kulit kepala dengan ramuan ini sambil mengurut kepala Anda. Setelah beberapa jam, keramaskan rambut Anda.
Gosokkan kulit pisang emas ke tangan Anda.
21. Penelitian : Mencari obat terbaik memerangi virus HIV tak pernah usai. Sebuah penelitian terbaru menemukan kimia alami dalam pisang dapat membantu melindungi wanita terhadap penularan seksual HIV. Melalui tes laboratorium, peneliti AS menemukan sebuah senyawa kimia lektin yang diberi nama BanLec berpotensi menyamai dua obat HIV yang ada saat ini. Lektin, sebuah protein yang mengikat gula bisa mengidentifikasi dan menyerang virus dari luar. Cara kerjanya, lektin mengikat lapisan HIV-1 kaya gula gp120, dan Banlec memblok masuknya HIV ke dalam sel tubuh. Para peneliti dari University of Michigan Medical School mengungkap hasil temuan BanLec bisa lebih murah dan sangat efektif sebagai komponen baru vagina mikrobisida. Laporan studi akan terbit dalam Journal of Biological Chemistry. “Kendala obat HIV adalah virus bermutasi dan resisten, tapi hal itu lebih sulit terjadi saat virus HIV berhadapan dengan lektin,” ungkap peneliti Michael D. Swanson seperti dikutip dari Healthday. “Lektin mengikat gula di tempat berbeda pada lapisan HIV-1 dan diasumsikan akan bermutasi agar virus berada di sekitar mereka.”
Sumber : Leo Sukma Wijaya