Pengalaman seorang Juru Memandikan Mayat, Daerah Gombak, Selangor Malaysia
Kisah ini diceritakan oleh Ustaz Abu Bakar Abdul Aziz.
Ini terjadi di kawasan daerah Gombak Selangor Malaysia seperti diceritakan berikut ini :
Saya telah terlibat dalam pengurusan jenazah lebih daripada 20 tahun. Pelbagai pengalaman telah saya lalui kerana dalam tempoh itu bermacam-macam jenis mayat yang telah saya uruskan. Ada yang meninggal dunia akibat kemalangan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya. Bagaimanapun, pengalaman menguruskan satu jenazah di sebuah tempat di sempadan Selangor dan Wilayah Persekutuan beberapa tahun yang lalu, telah mendedahkan saya kepada satu kesatuan yang cukup ‘istimewa’ sepanjang pengalaman saya menguruskan jenazah. Inilah kali pertama saya bertemu dengan satu jenazah yang cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekaligus menberikan banyak iktibar.
Peristiwa tersebut terjadi menjelang dua hari pilihan raya di Serkam, Melaka. Nama tempat dan nama orang yang meninggal itu tidaklah dapat saya sebutkan disini, dan ini terjadi secara kebetulan ketika saya diminta oleh anak Allahyarham menguruskan jenazah bapanya. Saya terus pergi ke rumahnya. Tapi ketika saya hampir sampai ke rumah Allahyarham, saya mencium bau jenazah itu sangat busuk.
Saya telah menguruskan banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini, Bila saya tengok wajah Allahyarham, hati saya tersentuh, sepertinya sedang dirundung oleh bermacam-macam perasaaan…takut, cemas, kesal dan bermacam-macam lagi. Wajahnya seperti tidak mendapat Nur dari Allah SWT. Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak Allahyarham dan saya potong-potongkan sesuai ukuran mayat. Secara kebetulan, di situ ada dua orang pengurusan jenazah dan Saya ajak mereka untuk membantu. Selagi memandikan mayat itu dan sudah menjadi aturan bahwa apabila memandikan jenazah, perutnya harus ditekan/urut agar najis keluar, tapi apa yang terjadi pada hari itu amatlah mengejutkan. Allah itu Maha Berkuasa kerana pada hari tersebut, najis tidak keluar dari dubur tetapi keluar melalui mulutnya. Saya ubah sedikit posisi mayat itu dan saya urut-urutkan lagi perutnya, tapi najis itu tetap keluar dari mulutnya. Hati saya berdebar-debar dan lebih mengejutkan lagi dari mulut mayat itu keluar beberapa ekor ulat yang masih hidup, berwarna putih dan baunya menyengat sekali. Dari mana datangnya ulat itu?
Allahyarham meninggal dunia akibat serangan jantung dan disemayamkan hanya lima jam sejak meninggal dan langsung saya menguruskan mayatnya, bagaimana mungkin waktu yang begitu singkat mayatnya menjadi sedemikian rupa? Semua orang yang ada pada saat itu sangat terkejut, terutama keluarga almarhum, Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada bapa mereka, Lalu saya bacakan do'a dan Saya kata kepada mereka, “Inilah ujian Allah kepada kita” dan prosesi mengurus jenazah ini kita harus lakukan sampai dimakamkan.
Sesaat mayat tadi dimiringkan, lagi-lagi keluar ulat ulat itu dimulutnya, Subhanallah….suasana menjadi semakin panik. Saya terus tenang dan berharap tidak terjadi lagi kejadian-kejadian yang lebih ganjil dan saya langsung memutuskan untuk mengkafankannya, namun kejadian aneh terjadi lagi, ukuran kain kafan melenceng dari ukuran mayat padahal sebelumnya sudah saya ukur dan dipotong sesuai ukuran mayat, apakah saya salah mengukurnya? tapi segitu banyak mayat yang saya urus belum pernah sekalipun terjadi kesalahan. Ahirnya proses tetap berlanjut dengan menyambung-nyambung kain kafan hingga selesailah sudah proses mengkafankan dan langsung menyembahyangkan yang pada saat itu dikuti sebanyak 13 orang.
Selepas menyembahyangkan jenazah tadi, satu lagi masalah timbul. Jenazah itu tidak dapat dihantarkan ke tanah perkuburan kerana tidak ada kereta jenazah. Saya hubungi JAWI, JAIS, Pusat Islam, DBKL, Polisi dan sebagainya, tetapi mereka juga tidak mempunyai kereta jenazah kerana kereta yang ada sedang digunakan. Dalam keadaan itu, seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya menunggu sebentar untuk membolehkan dia mengeluarkan van dari garasi rumahnya. Pada saat jenazah akan dinaikan ke van, tiba-tiba istrinya keluar dengan berteriak hesteris, Abang, saya takan biarkan mobil saya ini digunakan untuk mengangantarkan jenazahnya, apapun alasannya, tak akan saya setujui, masukan kembali mobilnya kedalam garasi. Renungkanlah, kalau tidak ada apa-apa nya, tidak mungkin seorang wanita yang terkenal sangat baik dan lembut hatinya akan hesteris sedimikian rupa.
Waktu terus berpacu dan mayat ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, maka inisiatif seorang tetangga mengambilkan kereta ayam, kereta tersebut sehari-harinya digunakan untuk mengangkut ayam yang akan dijual kepasar. waktu sudah sangat mendesak sebaiknya kita gunakan kereta ayam ini saja untuk menghantarkan mayat tersebut dan mohon maaf saya tidak sempat lagi membersihkan kereta ayam tersebut, kata yang punya kereta ayam. Dan memang waktu sudah sangat mendesar ahirnya dengan sangat terpaksa mayat dihantarkan pake kereta ayam, dalam pikiran saya dan anda tentunya sehina itukah melihat satu jenazah dibawa kekubur dengan kereta ayam? Dalam perjalanan menuju ke kawasan perkuburan, tak hentinya saya berpesan kepada para penghantar agar tetap sabar dan menghantar dan menguburkan saudara kita ini dengan baik-baik secara sariat Islam.
Pada saat akan dikuburkan, lagi-lagi peristiwa aneh terjadi, tiba tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari celah-celah liang lahat entah dari mana datangnya air itu? Sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya arahkan anak Allahyarham supaya sendaikan jenazah bapa mereka dengan cepat. Saya takut nanti ia akan telungkup….na’uzubillah. Kalau mayat sampai telungkup, tidak ada harapan untuk mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW.
Papan keranda diturunkan dan kami segera meneutupi dengan tanah, selepas itu kami injak-injakkan tanahnya tapi sungguh mengherankan tanah yang diinjak itu menjadi becek dan air hitam yang bau busuk seakan berpacu dengan injakan kami dan air itu akan segera mengisi liang kuburan, melihatkan keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak Allahyarham supaya berhenti menginjakkan tanah itu dan segera tinggalkan walau belum sepenuhnya berbentuk unggukan kuburan. Saya memutuskan untuk menyelesaikan pemakaman secepat mungkin. Dari sekian banyak mengurus jenazah, inilah mayat yang saya tidak talkinkan. Saya cuma bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah itu saya pulang ke rumah Allahyarham dan kumpulkan segenap keluarganya. Saya bertanya kepada isteri Allahyarham, apakah yang telah dilakukan oleh Allahyarham semasa hayatnya. Adakah dia pernah menzalimi orang alim, mendapat harta secara merampas, menipu, memakan harta masjid dan anak yatim? Isteri allahyarham tidak dapat memberikan jawaban, mungkin dia malu untuk memberitahu, ahirnya saya tinggalkan nombor telpon rumah saya. Tetapi sedihnya, sehingga sekarang tidak seorang pun anak-anak Allahyarham menghubungi saya.
Sekedar info, anak-anak Allahyarham merupakan orang-orang yang berpendidikan tinggi sehingga ada seorang anaknya yang beristerikan orang Amerika, seorang dapat isteri orang Australia dan seorang lagi isterinya orang Jepang. Saya bertambah sedih ternyata dua orang yang membantu saya menguruskan jenazah mengabarkan ke saya, bahwa anak-anak Allahyarham telah menjadikan mereka sebagai musuh. Saya bertanya, apakah mereka menceritakan kisah itu kepada masyarakat? Mereka kata "tidak".
Peristiwa ini akan tetap saya ingat sampai kapapun untuk dijadikan pelajaran dan pedoman hidup saya dan Anda juga tentunya, semoga kelak kita semua meninggal dalam Ridho Allah SWT, Amin!.
Sumber: http://peribadirasulullah.wordpress.com