Saya yakin setiap orang sukses baik tenaga penjual atau yang lainnya sudah pastilah ingin sukses, dan selalu menjadi yang terbaik dan teratas dalam bidangnya. Setiap orang sudah bekerja keras untuk melakukannya, tetapi bekerja keras hanyalah satu dari bagian dari kunci/teka teki kesuksesan. Untuk menyelesaikan teka teki itu, saya akan mencoba atau membahasnya menggunakan ilustrasi dengan menggunakan hukum petani.
Hukum #1
Bila anda menanam benih jagung, maka anda akan menuai jagung - anda akan mendapatkan apa yang anda tanamkan. Dari hukum yang sederhana ini, kita dapat memetik beberapa pelajaran yang sangat penting :
- Sebelum menanam apapun kita harus memutuskan apa hasil yang ingin kita capai.
- Lalu kita harus mencari benihnya(dengan kata lain kita harus memilih aksi apa yang harus kita lakukan untuk mulai). Ini juga berarti kita harus bermodal untuk membelinya.
- Setelah itu anda harus menanam terlebih dahulu. anda tidak bisa berharap mendapat tuaian tanpa menanam terlebih dahulu.
Hukum #2
Setelah menanam benih anda harus merawatnya dan perlu Proses
Setelah kita menanam benih, pekerjaan kita belum selesai, masih ada yang harus kita lakukan sebelum kita menikmati tuaiannya.
- Kita perlu memberikan air untuk benihnya, dan ini memerlukan : Waktu, Usaha dan Uang
- Walaupun kita belum bisa melihat hasil tuaian, kita tetap memberikan air dan menyuburkan tanah dengan rajin! Anda seringkali harus terus -menerus mengerjakan hal-hal yang harus dilakukan walaupun belum melihat tanda-tanda dari hasil yang diharapkan.
- Anda harus mencabut tanaman penggangu, mengusir burung dan serangga. Jika tidak mereka akan merusak tanaman anda sebelum dipanen. Begitu juga dalam hidup ini selalu saja ada "hama" dan "serangga" dimana mereka selalu mengucapkan hal-hal negatif, yang pada akhirnya akan menghilangkan keyakinan dan kepercayaan diri anda. Jika bertanya pada petani apa yang harus dilakukan terhadap "hama" dan "serangga" ini, maka petani akan memusnahkan mereka dengan pestisida. Nah apa yang akan saudara lakukan ?
- Para petani harus melakukan ini (memberi air, menyuburkan tanah, membersihkan tanaman pengganggu,mengusir hama dan serangga secara teratur dan disiplin), mereka tidak bisa melakukannya jika hanya sedang ingin saja, suka atau tidak, ingin atau tidak, mereka harus melakukannya. Semua itu butuh konsistensi dan disiplin.
Hukum #3
Prosesnya tidak bisa instan tapi semua perlu waktu
- Bila semua hal diatas sudah dilakukan, kita masih harus menunggu agar tanaman bisa tumbuh dan buahnya matang
- Ini disebut delayed gratification. Petani tahu bahwa dia harus bekerja keras saat ini agar mendapatkan hasilnya pada hari esok ada waktu lain Ia tidak dapat menikmatinya saat ini.
- Bila ia memetik buahnya terlalu cepat, maka buah tersebut takkan memiliki nilai dipasar. Kita pun demikian, harus bersabar untuk mendapat buah yang matang, kerjakanlah apa yang harus dikerjakan secara konsisten dan tekun.
Hukum #4
Ada cara yang benar dan ada cara yang salah dalam melakukannya.
- Kebanyakan petani mempelajari apa yang harus dilakukan dari orang tua mereka. Saya ragu apakah petani melakukannya secara trial and error. Kebanyakan petani belajar dari orang tuanya yang sudah bisa melakukan dengan baik
- Tentu saja cara yang benar untuk melakukannya adalah bertanya pada orang yang sudah melakukannya dengan baik, untuk menunjukan kepada kita bagaimana caranya. Sering kali, anda harus mengeluarkan uang atau mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan ilmu dari orang yang sudah berpengalaman tersebut. Yes, you have to pay to learn!.
- Cara yang salah adalah bertanya kepada orang yang kurang ahli atau orang yang sudah melakukan tapi belum sukses. seringkali kualitas dari nasihat yang didapatkan belum terbukti dan mungkin berharga lebih mahal jika nasihat itu membuat anda gagal.
Hukum #5
Waktunya Panen (tapi tidak selalu)
Bila anda sudah melakukan hukum 1, 2, 3, 4 dengan benar kita akan menikmati panen. Kenyataannya, seringkali kita sudah melakukan segala sesuatunya dengan tekun dan benar tetapi tetap saja kita gagal.begitu juga petani yang bisa gagal panen yang disebabkan oleh ganguan cuaca seperti banjir, yang akhirnya merusak tanaman petani. Menagapa bisa seperti itu ? inilah hukum bertani.
Hukum #6
Kurangi kerugian anda!
Kadang-kadang saat petani kehilangan seluruh tanamannya akibat penyakit, dia memutuskan untuk mencabut dan membuang semuanya. Ia tidak melanjutkan menyirami atau menanami pupuk pada benih yang sudah terkena penyakit. Ia mengurangi kerugiannya. Mengapa ? Karena tindakan menumbuhkan benih yang sudah rusak, hanyalah membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya. Sang petani tidak akan mendapat hasil yang sepadan dari benih yang sudah rusak.
Jadi kita harus belajar untuk mengurangi kerugian. Terkadang kita sudah mencurahkan segenap waktu, tenaga, dan pikiran untuk pelanggan prospektif, tetapi ia memutuskan untuk membeli dari orang lain. Jika hal ini terjadi lebih baik kita mengurangi kerugian. Lupakanlah dan lanjutkanlah usaha kita pada pelanggan lainnya. Memelihara pelanggan yang tidak bisa diharapkan cuma buang-buang waktu saja.
Hukum petani ini sama tuanya dengan alam. Ini adalah suatu kebijaksanaan yang telah bertahan selama berabad abad. Hukum tersebut sudah dipegang oleh seluruh manusia selama ini dan telah terbukti berhasil untuk semua petani. Jadi apakah hukum ini akan berguna untuk anda ? Cobalah dan carilah jawabannya.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat untuk kita semua, tetap semangat, maju tak gentar!
Wassalam
abunawarbima@gmail.com
Sumber :Gwee, James. 2008. Setiap orang sales harus baca buku ini.
Jakarta : Publishing one