MUSEUM YANG BERADA DI JAKARTA PUSAT

1. Museum Sejarah Nasional atau Monumen Nasional


Museum yang terletak di bawah Tugu Monumen Nasional ini menyajikan puluhan diorama mengenai sejarah Indonesia, dari zaman pra-sejarah hingga Orde Baru. Untuk memasuki museum ini harus melalu terowongan yang pintu masuknya berada di bagian utara Lapangan Merdeka.
Lokasi : Tugu Monumen Nasional, Lapangan Merdeka Silang Monas, Kel. Gambir, Kec. Gambir, Jakarta Pusat.
Jam buka : Setiap Hari, Jam 08.00 – 15.00 (kecuali Senin terakhir tiap bulan).
Tarif masuk : Rp 2.500.

2. Monumen Proklamator


Monumen proklamator terletak di Jl.Pegangsaan Timur no.56 Jakarta Pusat, dilokasi inilah pada tanggal 17 agustus 1945 dwitunggal proklamator Bapak Ir.Sukarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia didampingi Bapak drs.Mohammad Hatta yang akhirnya menjadi presiden dan wakil presiden pertama RI.ditempat inilah 66 tahun lalu bendera kebangsaan Indonesia yang dijahit Ibu Fatmawati Soekarno dikibarkan pertamakali.kawasan ini dulunya merupakan rumah tinggal Bapak Ir.Sukarno bersama keluarga.sayangnya rumah bersejarah ini yang disebut dengan Gedung Proklamasi sudah tidak ada lagi semenjak tahun 1960.akhirnya 17 Agustus 1980 Bapak Soeharto presiden RI ke-2 meresmikan monumen soekarno-hatta membacakan naskah proklamasi. Monumen Proklamasi terdiri dari 17 pilar tepat dibelakang patung proklamator yang menggambarkan tanggal kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 patung Ir.Sukarno yang sedang membaca naskah proklamasi dan diseberangnya patung Drs.mohammad hatta dan tepat di tengah-tengah mereka terdapat tulisan naskah proklamasi diatas batu marmer hitam.

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi


Gedung museum ini merupakan tempat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibuat. Museum ini menyajikan sejarah proses dibuatnya naskah proklamasi, foto-foto tokoh yang hadir pada saat penyusunan proklamasi, dan sejarah revolusi pada awal kemerdekaan.
Lokasi : Jl. Imam Bonjol, No.1, Kel. Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.
Jam buka : Selasa – Kamis, Jam 08.00 – 16.00, Jumat Jam 08.00 – 11.00 & 13.00–16.00, Sabtu – Minggu, Jam 08.30 – 17.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

4. Museum Nasional atau Museum Gajah


Museum ini dikenal dengan nama Museum Gajah karena terdapat patung gajah di depan gedungnya. Museum ini merupakan museum dengan jumlah koleksi terbesar di Indonesia, dan koleksinya juga sangat bervariasi seperti arca, prasasti, perabotan, keramik, alat tradisional, perhiasan, kain, peralatan zaman prasejarah, dan masih banyak lagi. Di museum ini juga menyimpan peninggalan alat-alat kebesaran termasuk mahkota dari kerajaan-kerajaan zaman dahulu di Indonesia.
Lokasi : Jl. Medan Merdeka Barat, No.12, Kel. Gambir, Kec. Gambir, Jakarta Pusat.
Jam buka : Selasa – Kamis, Jam 08.30 – 16.00, Jumat Jam 08.30 – 11.30, Sabtu – Minggu, Jam 08.30 – 17.00.
Tarif masuk : Rp 5.000.

5. Museum Joang ‘45


Menempati bangunan bersejarah bekas hotel yang dijadikan pusat kegiatan kepemudaan pada tahun 1940-an, museum ini mengoleksi berbagai foto dan diorama tentang perjuangan kemerdekaan, juga mengoleksi barang-barang peninggalan pejuang, termasuk mobil dinas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
Lokasi : Jl. Menteng Raya No.31, Kel. Kebon Sirih, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

6. Museum Sumpah Pemuda


Bangunan museum ini merupakan tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada 1928. Museum ini selain menyajikan dokumentasi sejarah mengenai Sumpah Pemuda, juga peran dan kegiatan kepemudaaan dalam sejarah Indonesia. Di museum ini pula tersimpan biola milik W.R. Soepratman yang digunakannya saat memperkenalkan lagu Indonesia Raya pertama kali.
Lokasi : Jl. Kramat Raya, No.106, Kel. Kwitang, Kec. Senen, Jakarta Pusat
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

7. Museum Kebangkitan Nasional


Berada di bangunan bekas sekolah kedokteran STOVIA yang dibangun pada 1899, museum ini menyajikan sejarah, foto, dan diorama mengenai Kebangkitan Nasional, serta patung dan foto tokoh-tokoh penting pada masa tersebut. Di museum ini juga masih menyimpan alat-alat peninggalan STOVIA.
Lokasi : Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh, No.26, Kel. Senen, Kec. Senen, Jakarta Pusat, Telpon (021) 34830033, Fax (021) 3847975
Jam buka : Selasa – Jumat, Jam 08.30 – 15.00, Sabtu – Minggu, Jam 08.30 – 14.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

8. Museum Taman Prasasti


Berada di depan Kantor Walikota Jakarta Pusat dan menempati areal bekas pemakaman umum Belanda, museum berupa taman terbuka ini menyajikan berbagai koleksi prasasti batu nisan dan patung dari zaman Belanda, yang di antaranya terdapat nisan tokoh ternama di masa penjajahan dulu. Di dalam museum ini tersimpan pula peti jenazah Bung Karno dan Bung Hatta.
Lokasi: Jl. Tanah Abang I, No.1, Kel. Petojo Selatan, Kec. Gambir, Jakarta Pusat.
Jam buka: Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

9. Museum Mohammad Hoesni Thamrin


Menempati bekas rumah milik Pahlawan Nasional M.H. Thamrin di sebuah jalan kecil, tak jauh dari Pasar Kenari, museum ini menyajikan foto-foto dan sejarah perjuangan M.H. Thamrin beserta barang-barang peninggalan beliau. Museum ini juga memamerkan beberapa replika perabotan pada zaman ketika M.H. Thamrin masih hidup, ditambah benda-benda kebudayaan Betawi.
Lokasi : Jl. Kenari II, No.15, Kel. Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.

10. Museum Ahmad Yani “Sasmitaloka”


Museum ini merupakan saksi bisu kekejaman G30S/PKI. Kediaman sekaligus tempat dibunuhnya Pahlawan Revolusi Ahmad Yani. Peristiwa yang sudah menjadi bagian dari sejarah di Indonesia dan menyimpan kisah tak terlupakan.
Lokasi : Jl. Lembang No.58, Jakarta Pusat.
Jam buka : Selasa – Jumat, Jam 08.00 – 14.00.

11. Museum Jenderal Besar Dr. A.H. Nasution


Merupakan bekas rumah pribadi A.H. Nasution, museum ini berisikan berbagai foto dan peninggalan pribadi A.H. Nasution serta sejarah perjuangannya. Di museum ini juga terdapat diorama peristiwa G30S/PKI yang terjadi di rumah ini pada 1965.
Lokasi : Jl. Teuku Umar, Kel. Gondangdia, Kec. Menteng, Jakarta Pusat.
Jam buka : Senin – Jumat, Jam 08.00 – 14.00.
Tarif masuk : Gratis atau sumbangan sukarela.

12. Museum Adam Malik


Terletak di Jalan Diponegoro No.29 Jakarta Pusat. Diresmikan tanggal 5 September 1985 (satu tahun setelah Adam Malik wafat) oleh Ibu Tien Soeharto. Mulanya merupakan tempat tinggal Mantan Wakil Presiden RI Adam Malik. Dalam rumah yang kini telah dijadikan museum ini tersimpan berbagai benda bersejarah, terdiri dari 13 jenis koleksi yaitu lukisan, ikon Rusia, lukisan Cina, keramik, buku-buku, senjata tradisional, patung batu dan perunggu, ukiran kayu, batu permata, emas, tekstil, kristal, dan alat fotografi. Tapi kini telah dijual sejak tahun 2006. Museum yang sebelumnya berisi 50 ribu koleksi mantan wakil presiden tersebut itu dilego kepada pengusaha Hary Tanoesoedibjo.

13. Museum Kehutanan ”Manggala Wanabhakti”


Berada di dalam kompleks Gedung Manggala Wanabakti yang mayoritas kompleksnya digunakan sebagai kantor Kementerian Kehutanan, museum yang tak jauh dari Stasiun Palmerah ini mengoleksi artefak-artefak di bidang kehutanan, seperti berbagai jenis kayu hasil hutan Indonesia, alat-alat untuk mengambil dan mengangkut hasil hutan, hingga beberapa contoh barang hasil hutan. Terdapat pula diorama beberapa jenis hutan di Indonesia.
Lokasi : Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat

14. Museum Rimbawan Pejuang


Museum ini merupakan museum mini yang menempati satu ruangan kecil di dalam Museum Kehutanan “Manggala Wanabakti”. Museum ini yang berisikan foto-foto serta buku dokumentasi untuk mengenang para relawan hutan alias Pasukan Wanara.
Lokasi : Kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Blok VI, Jl. Gatot Subroto / Jl.Gelora I, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Jam buka : Senin – Jumat, Jam 08.30 – 15.30.
Tarif masuk : Gratis.

15. Museum MPR / DPR / DPRD


Berada di dalam Gedung MPR/DPR/DPD, museum ini menyajikan foto-foto sejarah DPR sejak era Volksraad, maket kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, meja dan kursi yang digunaan DPR pada zaman dulu, dan lain-lain. Sayangnya museum ini tidak dibuka untuk perorangan, namun hanya dibuka bagi tamu rombongan yang mengadakan kunjungan ke Gedung MPR/DPR/DPD, dengan perjanjian terlebih dahulu dengan pihak Humas Sekretariat DPR.
Lokasi : Gedung Nusantara, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jl. Gatot Subroto, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Jam buka : Hanya dibuka jika ada kunjungan rombongan dengan perjanjian terlebih dahulu.
Tarif masuk : Gratis.

16. Museum Katedral


Menempati lantai 2 Gereja Katedral, museum ini menyimpan koleksi sejarah alat-alat peribadatan umat Katolik sejak zaman Belanda dan juga barang-barang peninggalan para penyebar agama, termasuk barang peninggalan Paus Paulus VI dan Paus Yohanes Paulus II, seperti tongkat dan piala yang ia gunakan saat berkunjung ke Jakarta.
Lokasi : Gereja Katolik Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, Jl. Katedral, No.7B, Kel. Pasar Baru, Kec. Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Jam buka : Senin, Rabu, dan Jumat, Jam 10.00 – 12.00.
Tarif masuk : Gratis atau sumbangan sukarela.