1. Museum Satria Mandala
2. Museum Waspada Purbawisesa
3. Museum Korps Marinir
4. Museum POLRI
6. Museum Harry Darsono
7. Museum Al-Quran PTIQ
8. Museum Reksa Artha
9. Museum Layang-Layang Indonesia
13. Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa
14. Yuz Museum
Diresmikan pada 5 Oktober 1972. Menempati bekas rumah milik Ibu Fatmawati Soekarno, museum ini menyajikan segala hal yang berbau TNI, terutama Angkatan Darat, antara lain puluhan diorama sepak terjang TNI, ratusan senjata, bintang tanda jasa dan pangkat, tokoh-tokoh dari TNI yang berjasa, dan juga berbagai kendaraan tempur yang digunakan TNI.
Lokasi : Jl. Jend. Gatot Subroto No.14, Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Telpon 5227545, 5227946, 52251795.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 14.00.
Tarif masuk : Rp 3.000.
2. Museum Waspada Purbawisesa
Menempati satu gedung tersendiri namun masih merada di dalam kompleks Museum Satria Mandala, museum ini menyajikan diorama tentang pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dari pembentukannya hingga penumpasannya, dan juga benda-benda peninggalannya.
Lokasi : Jl. Jend. Gatot Subroto No.16, Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Rp 3.000.
3. Museum Korps Marinir
Berada tak jauh dari pusat perbelanjaan Mal Cilandak, museum ini menyajikan segala hal mengenai Korps Marinir, seperti sejarah, peralatan kapal dan kendaraan tempur, lambang-lambang termasuk panji-panji, foto dan dokumentasi sepak terjang Korps Marinir, foto-foto tokoh Korps Marinir, dan lain-lain.
Lokasi : Kompleks Brigade Infanteri-2 Marinir, Jl. Cilandak KKO Raya, Kel. Cilandak Timur, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Jam buka : Senin – Jumat, Jam 08.00 – 15.30.
Tarif masuk : Gratis.
Berada dalam kompleks Mabes Polri, museum ini mengulas segalanya tentang Kepolisian RI, mulai dari sejarah, para pemimpin, organisasi, koleksi peralatan, hingga sepak terjang polisi dalam menjaga keamanan di bumi Indonesia.
Lokasi : Jl. Trunojoyo, No.1, Kel. Selong, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Gratis.
5. Museum Basoeki Abdullah
Lokasi : Jl. Trunojoyo, No.1, Kel. Selong, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Gratis.
5. Museum Basoeki Abdullah
Museum ini merupakan bekas rumah pribadi milik Basoeki Abdullah, seorang pelukis ternama. Museum ini menyimpan berbagai koleksi lukisan karya Basoeki Abdullah, selain itu juga menyajikan kisah hidup serta barang-barang pribadi peninggalan Basoeki Abdullah.
Lokasi : Jl. Keuangan Raya No.19, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan.
Jam buka : Selasa – Kamis, Jam 08.30 – 15.30, Jumat, Jam 08.30 – 11.00, Sabtu – Minggu, Jam 08.30 – 12.00.
Tarif masuk : Rp.2.000.
6. Museum Harry Darsono
Museum ini merupakan museum eksklusif milik pribadi perancang Harry Darsono. Oleh karena itu, jangan kaget jika sang pemilik memasang tarif kunjungan yang mahal. Di museum ini dipamerkan berbagai busana dan aksesoris karya Harry Darsono. Berbeda pula dengan museum lainnya, museum ini hanya dapat dikunjungi dengan membuat reservasi terlebih dahulu, dengan pengunjung berupa rombongan minimal 12 orang dan maksimal 18 orang.
Lokasi : Jl. Cilandak Tengah, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan, Telpon (021) 7668553, 7668554, E-mail.: hdc71@cbn.net.id
Jam buka : Senin – Jumat, Jam 10.00 – 12.30 dan 14.00 – 16.30 (hanya dengan reservasi / perjanjian).
Tarif masuk : Rp 850.000.
7. Museum Al-Quran PTIQ
Museum mini yang menempati salah satu ruangan di kampus PTIQ ini mengoleksi berbagai jenis buku ataupun mushaf Al-Qur’an, terbentang dari abad ke-15 yang masih ditulis tangan hingga masa kini yang dicetak, termasuk cetakan dengan huruf Braille. Bukan hanya dari nusantara, museum ini juga mengoleksi Al-Qur’an dari berbagai negara, terutama dari kawasan Timur Tengah.
Lokasi : Institut Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an, Jl. Batan I (Jl. Lebak Bulus Raya), Kel. Lebak Bulus, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan.
Jam buka : Senin – Jumat, Jam 08.00 – 14.00.
Tarif masuk : Gratis.
8. Museum Reksa Artha
Dari luar, museum yang berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Fatmawati ini tampak seperti gudang tua. Di dalamnya, museum milik Perum Peruri ini mengisahkan sejarah pencetakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dan menyimpan mesin-mesin yang digunakan untuk mencetak uang pada zaman dahulu, serta koleksi berbagai uang kertas yang pernah berlaku di Indonesia sejak kemerdekaan hingga Orde Baru. Karena sangat sepi pengunjung, museum ini seringkali ditutup. Untuk mengunjunginya, bisa mencari penjaganya yang biasa ada di lapangan futsal tak jauh dari museum, atau bisa dengan menghubungi / menelepon pemandu dari Perum Peruri untuk membuat perjanjian kunjungan.
Lokasi : Jl. Lebak Bulus I, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telpon (021) 72159467, 72159468, atau 0813-80047889.
Jam buka : Selasa & Kamis, Jam 09.00 – 15.00.
Tarif masuk : Gratis atau sumbangan sukarela.
9. Museum Layang-Layang Indonesia
Museum milik swasta ini mengoleksi ratusan jenis layang-layang dari berbagai daerah di Indonesia hingga yang berasal dari mancanegara, dari layang-layang tradisional hingga modern. Museum ini juga bisa mengajar pegunjung membuat layang-layang. Di sisi lain museum ini, dipamerkan pula alat dan pakaian tradisional koleksi pribadi pendiri museum ini.
Lokasi : Jl. H. Kamang, Kel. Pondok Labu, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan.
Jam buka : Setiap hari, Jam 09.00 – 17.00.
Tarif masuk : Rp 10.000 (sudah termasuk menonton video, pemandu, dan membuat layang-layang).
Indonesia mempunyai berbagai macam sejarah di masa lampau. Seperti perjuangan di era orde lama dan baru dan lainnya. Penggalan sejarah tersebut didokumentasikan dalam bentuk arsip, buku dan masih banyak lagi bentuk dokumentasinya. Apabila anda ingin mengetahui dan mempelajari arsip dan dokumentasi tersebut secara jelas dan mendalam, anda bisa datang ke Arsip Nasional Republik Indonesia atau yang dikenal dengan ANRI. Museum ini sudah berdiri sejak tahun 1978.
Di museum ini terdapat perpustakaan. Buku-bukunya pun berbagai macam pilihan. Seperti buku Politik, HAM, Sosiologi, Ensiklopedia, Geografi, Kamus dan masih banyak jenis buku lainnya. Yang menarik, di museum ini juga terdapat Diorama, yaitu patung-patung tentang tokoh perjuangan bangsa Indonesia. Ruangan Diorama ini buka dari hari Senin – Jumat mulai pukul 08.30-15.30. Anda dapat mengunjungi tanpa dikenakan biaya. Salah satu contohnya adalah patung Presiden RI pertama Ir. Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta, dan juga tokoh pahlawan seperti Panglima Jendral Sudirman.
Lokasi : Jl. Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jakarta 12560
14. Yuz Museum
Museum ini cukup unik karena terdapat di dalam pusat perbelanjaan. Selain itu, museum milik swasta ini tidak mengoleksi barang, namun hanya memamerkan secara temporer serta memberi pengetahuan akan karya-karya seni (umumnya lukisan) dari para seniman internasional ternama. Biasanya, setiap sesi pameran berlangsung selama 3–4 bulan dengan masa jeda antar pameran (tutup) selama 1–2 bulan.
Lokasi : Darmawangsa Square, Jl. Darmawangsa VI / Jl. Darmawangsa IX, Kel. Pulo, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jam buka : Setiap hari, Jam 10.00 – 20.00 (tutup jika tidak ada pameran).
Tarif masuk : Gratis.