Ada yang beranggapan bahwa hidup itu ikutin bak air mengalir, masalah apapun yah gimana nanti aja, pasrah pada Tuhan. Kalau ada yang masih ada yang beranggapan begitu sudah seharusnya mulai banyak baca, belajar serta berpikir yang jernih karena ternyata Agama pun mengajarin kita untuk tidak hidup yang pasrah.
Rata-rata umur manusia itu berapa tahun?
40, 50, 60? Ok katakan saja rata-rata 60 tahun.
Selama 60 tahun itu apakah semuanya itu untuk mengejar pahala? atau semata berbuat yang berguna buat sesama?
Sehari kita tidur 8 jam (standar kesehatan), itu artinya 1/3 dari jatah hidup kita dipakai untuk tidur, kalau dikalkulasikan 1/3 dari 60 tahun = 20 tahun (buat tidur).
Artinya kalau kita umur 60 tahun dikurangin 20 tahun jatah tidur kan tinggal 40 tahun untuk mendulang pahala dan berbuat baik. 40 tahun itu belum dikurangin lagi dipakai untuk masa kecil kita sekitar 10 tahun, lah ternyata kita cuma punya 30 tahun buat memanfaatkan hidup ini.
Artinya kalau kita umur 60 tahun dikurangin 20 tahun jatah tidur kan tinggal 40 tahun untuk mendulang pahala dan berbuat baik. 40 tahun itu belum dikurangin lagi dipakai untuk masa kecil kita sekitar 10 tahun, lah ternyata kita cuma punya 30 tahun buat memanfaatkan hidup ini.
Nah pikirin sekarang 30 tahun itu kita ngapain aja? Apa cukup waktu 30 tahun itu untuk kita manfaatkan dalam mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat? Mau nya kita bisa tetap dapat pahala yang mengalir walapun kita sudah tiada, kan kita kudu rajin mengumpulkan amalan baik selagi hidup di dunia ini. Tapi coba kita pikir dan lihat sekeliling kita... eh ternyata dia baru 3 tahunan ini pake jilbab, baru setahun ini aja rajin ngaji, baru 5 thn belakangan ini rajin sholat, iya nih...belum sempat ngebahagiaan ortu, belum sempet naikin haji ortu, belum sempet nih bikin pesantren, sekolah gratis, masjid, panti asuhan, karena masih terus sibukkk kerja dan kerja.
Gak sempat mikirin besok makan apa, besok lahiran ada duit ga ya? besok anak-anak sekolah di SD negeri apa SD favorit? besok anak-anak dikasih cita-cita yang tinggi atau disuruh memendam saja cita-citanya, besok anak-anak diajarin ngaji apa tidak? soalnya kagak punya duit buat itu semua. Lantas jika meninggal dalam mentelantarkan anak-anak apa yang harus dibawa bakal bekal di akhirat ? DATS Why kita harus berfikir untuk punya passive income! Maksudnya??
Didunia ini kudu pake investasi?
- Mau kulyah di PT ternama, kudu rajin belajar, investasi waktu dari SD hingga SMA dengan belajar.
- Mau punya kerjaan bagus kudu sekolah yang rajin
- Mau punya istri / suami soleh kudu belajar jadi pribadi yang sholeh dulu.
- Mau buka sekolah gratis kudu punya dana dan cari yang mau sedekah
- Mau punya anak soleh kudu mendidik dari balita sampai dewasa
- Mau berangkatin haji ortu kudu nabung donk
- Mau masuk syurga kudu taat pada perintah agama dan menjauhi larangan-Nya.
Sepertinya gak ada tujuan yang bisa dicapai kalau kita tidak investasi dulu. Investasinya dalam bentuk apa? ya ilmu, waktu, dan biaya.
Mungkin karena itu jualah kenapa dalam 1 tahun Allah menyediakan malam lailatul Qadar yang kalau kita beramal shaleh dimalam itu maka pahalanya sama dengan seribu bulan, subhanalloh.... Allah saja sudah mempersiapkan manusia agar punya simpanan pahala yang walau dia ga hidup lama tapi pahalanya dapat 1.000 bulan di malam lailatul Qadar.
- Siapa yang menyia-nyiakan waktu maka dia seperti di tebas oleh pedang.
- Siapa yang menyia-nyiakan hartanya maka hartanya ga bisa membawanya ke syurga,
- Siapa yang gak mengamalkan dan membagi ilmunya sehingga orang yang diajarin itu mengambil manfaat dari ilmunya maka pahalanya ga mengalir meski dia sudah tiada.
Mungkin karena itu jualah kenapa dalam 1 tahun Allah menyediakan malam lailatul Qadar yang kalau kita beramal shaleh dimalam itu maka pahalanya sama dengan seribu bulan, subhanalloh.... Allah saja sudah mempersiapkan manusia agar punya simpanan pahala yang walau dia ga hidup lama tapi pahalanya dapat 1.000 bulan di malam lailatul Qadar.
Orang yang mau investasi otak alias mencari ilmu itu ternyata memang diangkat derajatnya sama Allah. Menurut buku pintar, Kualitas hati ditentukan oleh kualitas otak, itu sebabnya kenapa orang yang ilmunya sediki, selalu hatinya lebih banyak mengikuti hawa nafsu, lain halnya dengan orang yang yang punya ilmu.
Lantas ngapain sih ada yang begitu ngotot banget mencari uang? ada yang menganggap tergila-gila sama dunia mungkin, padahal pernahkah kita befikir, bahwa itu dilakukan untuk investasi dunia dan akhiratnya. Sudahlah jatah hidup sedikit terus maunya jadi tangan terus dibawah dengan dalih ga mau foya-foya takut kalau kaya masuk neraka, heemmm sepertinya Rosul ngajarin... bahwa tangan diatas itu lebih baik dari pada tangan dibawah.
INVESTASI !! dengan uang yang kita punya bisa menyekolahkan anak di sekolah terbaiknya, mengatarkan mereka menjadi manusia yang tidak hanya kuat pribadi, sholeh tapi juga kuat financialnya. Saya pernah tulis dalam status bahwa uang memang bukan penentu kebahagiaan tapi indeed uang juga yang kita perlukan untuk menjalankan kehidupan. Kalo semua muslim ga mau punya uang terus yang bayar zakat siapa? yang bikin pondok pesantren siapa? yang kasih sedekah siapa? Masa harus jadi tangan dibawah melulu?
DARE TO DREAM BIG!!
Saya tertarik mengutip beberapa twit dari Ust. M. Syafii Antonio tentang perlunya kaum muslim kuat secara financial:
- Karena banyak pertanyaan tentang sikap yang baik dalam respon terhadap film innocent of moslems saya akan sampaikan dalam beberapa posting, semoga bermanfat.
- Film ini sekali lagi menunjukkan URGENSI nya ummat islam harus KUAT dari sisi MEDIA GLOBAL dan Kemampuan FINANSIAL
- Bayangkan jika youtube ditangan kita, bayangkan jika Flicker kita beli, bayangkan jika facebook milik ummat, bayangkan jika google milik kita.
- Bayangkan jika kita CNN milik kita, bayangkan jika FOX News dan BBC iklan nya terbesar dari kita, kan innocent of muslim tidak perlu muncul.
- Dan jika karya-karya murahan seperti satanic verse, kartun rasul dll akan dikritisi dengan tegas bukan di kasih angin atas dasar kebebasan yang liar.
- Untuk itu kita harus memiliki strategi jangka pendek, menengah dan panjang, dari sisi intelektual,finansial, legal dan political will yang kuat.
So dari situ aja kita bisa berfikir, pantes ya kita masih sibuknya demo dan demo karena kita cuma bisanya demo ... demo itu kan perwakilan dari selemah2nya iman yaitu menolak dengan hati. Padahal ada yang sekuat2nya Iman yaitu merubah dengan tangan atau kekuasaan. lah gimana mau merubah kalau secara financial aja lemah?
Sebaik-baiknya hidup adalah yang bisa memberi dan bermanfaat bagi orang lain.
- Berani lah bermimpi besar
- Kalau ga punya uang apa yang harus diinvestasikan?
- Kurangi jam tidur
- Kurangi makan
- Kurangin nonton
- Kurangin ngomongin orang
- investasikan Waktu, tenaga, pkiran selagi masih muda, kuat, sehat, untuk mencetak anak-anak yang punya pribadi dan financial yang kita inginkan agar mereka bisa dipandang dimata dunia.
Hidup itu memang investasi . seberapa banyak kita bisa memberi dan berguna untuk orang lain? Insya Allah sebesar itu pula pahalanya mengalir terus ke kita.
Passive Income include pahala, Allahu'alam bishowab...
Passive Income include pahala, Allahu'alam bishowab...