Berbadan besar, rambut gondrong, dan tampang sangar terkadang bisa menipu orang. Tampang boleh sangar, tapi M Saleh Yusuf memiliki hati lembut.
Sekilas tidak ada yang mewah dari laki-laki kelahiran Desa Mawu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Sehari-harinya, pria yang akrab disapa Alan itu bekerja sebagai sopir bus malam AKAP dengan rute Bima-Mataram.
Siapa sangka, di balik penampilannya yang garang, Alan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Berawal dari keprihatinan menyaksikan anak-anak di desanya yang tidak bersekolah dan kurangnya pengetahuan akan agama, sebuah ide membuat sekolah terlintas di benaknya. Dengan tekad kuat dan dukungan keluarga, Alan berhasil membangun sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) di desanya.
Guna mewujudkan tekadnya, pria berusia 42 tahun itu menyisihkan penghasilannya dari profesi yang digelutinya selama 20 tahun terakhir.
Berdasarkan pengalamannya melewati beberapa wilayah di Indonesia, ia sadar desanya tertinggal jauh. “Pada waktu itu saya melihat perbandingan kualitas hidup beserta pendidikan selama saya menyetir bus dari Bima ke Jakarta. Saya melihat anak-anak di sekolah dan kampung saya perlu mengubah pola pikirnya. Saya melihat perbandingan itu dan saya sadar kualitas hidup di kampung saya sangat jauh tertinggal,“ ungkapnya.
Pada 2008, ia mendirikan sekolah gratis bernama Madrasah Ibtidaiyah Swasta Darul Ulum di desa kelahirannya di Dusun Tololai. Meski hanya terbuat dari kayu dan bilik, madrasah itu sangat dirasakan manfaatnya bagi warga sekitar, terutama anak-anak. Kini, Madrasah Darul Ulum telah memiliki 100 siswa dan 15 staf pengajar.
Di sini mereka dapat sekolah tanpa mengeluarkan biaya alias gratis. Seluruh biaya dan fasilitas sekolah bahkan gaji guru ditanggung Alan.
Seiring dengan berjalannya waktu, Alan memiliki mimpi agar madrasah yang dibangunnya itu dapat terus berkembang dan dapat membantu lebih banyak warga di tanah kelahirannya. Harapannya hanya satu, yaitu melalui pendidikan itu saya berharap agar anak-anak Desa Tololai tumbuh menjadi anak-anak cerdas dan bisa meraih segala mimpinya.
Inspirasi Alan membuka Mata Dunia.
Kick Andy MtroTV, dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-9 dengan tema "Kick Andy Heroes" Mengundang 7 orang nominasi Kick Andy Heroes yang diseleksi secara ketat berasal dari berbagai daerah , salah satunya M.Saleh alias Alan dari Bima NTB, tidak menyangka terpilih dan berhak mendapatkan Piala Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan.
Acara Penganugerahan 'Kick Andy Heroes 2015' ini dihadirin pula oleh Menteri Sosial - Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan - Nila Djuwita Moeloek, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah - Anies Baswedan, Menteri Kelautan Dan Perikanan - Susi Pujiastuti, Menteri Perindustrian - Saleh Husin, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Siti Nurbaya, Gubernur DKI Jakarta - Basuki Cahyo Purnama (Ahok), Walikota Surabaya - Tri Rismaharini dan beberapa Anggota DPR RI serta Pengusaha lainnya.
"Penghargaan ini saya persembahkan untuk murid-muridku, Guru-guru yang tengah mengabdi di MIS Darul Ulum Tololai Bima, rekan seperjuangan yang peduli dengan generasi Bangsa" Tegas Alan sambil mengangkat tingi-tinggi Piala Penghargaan Kick Andy Heroes 2015.
Kunjungi Gallery foto disini >> https://www.facebook.com/media/set/?set=oa.791819757579704&type=1