Ada ribuan website arisan berantai (money game) berskala internasional yang muncul, timbul tenggelam, baik yang terang-terangan, maupun yang menyamar dengan aneka modus. Kami akan menampilkan beberapa diantaranya supaya masyarakat bisa mempelajari tampilan dan modus yang digunakan bisnis gadungan tersebut.
Pada dasarnya ‘bisnis’ tersebut tidaklah menjalankan suatu investasi apapun. Mereka terkadang menyamar dengan menjual produk murah, atau produk mahal tetapi tidak laku untuk Anda jual atau tawarkan kepada orang lain. Ada juga yang menyamar dengan modus bisnis iklan.
Mereka (para member/distributornya) aktif mengajak orang bergabung ke suatu (katanya) bisnis. Tampilan websitenya atraktif, dengan banyak “proyek.” Presentasinya membuai dan dikait-kaitkan dengan perusahaan-perusahaan mapan, padahal tidak ada hubungannya dengan perusahaan mereka.
Terkadang untuk memuluskan aksinya, mereka menyatakan diri sebagai perusahaan yang bergerak di usaha atau bisnis tertentu yang menjanjikan keuntungan tinggi. Misalnya saja IndexGB selama ini mempromosikan bahwa perusahaan mereka bergerak di bidang industri sarang walet serta pengembangan resort di Malaysia. Belakangan, Sardjito (Ketua Satgas Waspada Investasi OJK) menyatakan bahwa semua itu hanya kedok belaka.
Nama-nama di atas, setidaknya menjadi pelajaran bagi kita untuk waspada. Tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu teman atau keluarga yang ingin menarik ke peluang bisnis yang tidak jelas. Disayangkan memang bahwa, setiap kali ada promosi baru, para oportunis online langsung menyebutnya Bisnis Online (BO) baru. Padahal, nyata-nyata bukanlah suatu BISNIS. Jangan semua usaha online disebut BO, lalu main sambar, promo rame-rame, narik-narik orang ke dalam jurang, demi kepentingan pribadi.
Kehadiran BO-BO palsu nan menyesatkan membuat banyak bisnis online legal dan riil menjadi gerah. Citra mereka tercoreng dan membuat masyarakat antipati terhadap bisnis online.
- Sebelum memutuskan bergabung ke suatu peluang bisnis online, Anda bisa melakukan analisa kecil-kecilan untuk menilai suatu tawaran. Anda sudah harus curiga dan waspada bila tawaran tersebut:
- Menawarkan keuntungan tinggi, pasti, dan mudah diperoleh. Apapun jenis investasinya selalu ada resiko. Jika terlalu muluk, bisa jadi itulah jebakan maut bisnis gadungan.
- Menyatakan memiliki bisnis atau usaha tetapi Anda sendiri tidak bisa memverifikasi atau membuktikan dimana dan bagaimana usaha tersebut berjalan.
- Tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia. Kebanyakan usaha gadungan online gadungan tidak membuka kantor di Indonesia. Periksa bagian “Contact us” di website. Jika hanya mencantumkan alamat luar negeri, apalagi jika hanya kolom email semata, pasti itu usaha bisnis online gadungan. Siapa yang bertanggung jawab atas dana yang Anda tanamkan?
- Meskipun membuka kantor, bukan jaminan pula bahwa mereka resmi. IndexGB contohnya. Mereka memiliki beberapa kantor di berbagai kota yang dibuka dengan perayaan megah, tetapi ternyata bisnisnya gadungan.
- Berjualan produk seolah MLM tetapi pendapatan lebih banyak diperoleh dari rekrutmen anggota baru, bukan dari penjualan produk. Waspadai pula tawaran bisnis jualan virtual product (seperti: video marketing, email marketing dll) jika Anda tidak menguasai manfaat dan kegunaan produknya. Bagaimana mungkin Anda bergabung dengan suatu bisnis lalu berjualan produk yang tidak Anda pahami?
Jangan mudah silau. VGMC, salah satu penipuan online paling besar dalam sejarah. (Masih ada yang menyebut modus ini sebagai BO?)
Beberapa nama yang disebut dia rtikel ini hanyalah contoh. Ada banyak website serupa dengan aneka modus yang dibuat oleh para pelaku baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang siap menguras kantong jika Anda tidak waspada. Demikian juga dalam menseleksi MLM untuk dijalankan. Pilihlah MLM yang benar-benar baik dari sisi produk, legal perizinannya, dan memiliki sistim bonus yang adil.
Jika Anda memang memiliki dana menganggur, cobalah untuk belajar dan memulai investasi yang benar. Jangan sampai keserakahan sesaat menjerumuskan hanya karena silau oleh tawaran muluk nan manis.
Rakyat Indonesia memang butuh bisnis dan peluang usaha, tetapi bukan peluang usaha tipu-tipuan. Cerdaslah menganalisa sebelum mengambil keputusan.