Ada anggapan masyarakat awam bahwa dengan memiliki acount di facebook dan sudah diprotek dengan pasword yang canggih, pastinya hanya anda yang tau pasword itu dan anda merasa nyaman? Yang lebih extrim lagi seakan facebook itu adalah milik pribadinya hingga dengan bangganya memejeng berbagai foto pribadi hingga tumpah ruah di dinding facebooknya tanpa sedikitpun memikirkan segala resiko yang muncul belakangan nantinya. Emang sih penyesalan itu selalu datangnya belakangan, sama persis seperti polisi yang selalu datang tepat seusai kejadian he he. Sekali lagi jika anda merasa acount facebook itu milik pribadi anda adalah salah besar, pikirkan segala resikonya karena begitu anda upload foto di facebook, detik itu juga foto itu akan tersebar diseluruh penjuru dunia dan siapapun bebas mengambil foto itu tanpa persetujuan Anda. untuk apa?
Kalau seseorang mengambil foto itu dengan tujuannya baik yah gak bermasalah tentunya, tapi bagaimana jika tiba-tiba muncul foto anda dengan wajah anda sendiri tapi dalam bentuk lain? Sudah banyak kejadian seperti : wajah anda saja yang diambil, sementara tubuh diganti dengan tubuh orang lain dalam keadaan telanjang bulat, bukan hal sulit untuk merekayasa sebuah foto, penulis sendiri mampu melakukan rekayasa foto dengan sangat sempurna, bukan banggain diri loh, tapi fakta kecanggihan teknologi masa kini mampu melakukan semua itu, atau dengan sedikit memoles/merekayasa foto di program photoshop pun bisa menghasilkan rekayasa foto yang sangat sempurna.
Seorang awam yang baru mengenal facebook, marah gak karuan karena merasa tidak memberi ijin seseorang mengambil salah satu foto di dindingnya, tau tau muncul satu foto yang sedikit ada perubahan karena baru saja diedit (biar keliatan lebih mulus dan tajam warnanya) tanpa sedikitpun merubah bentuk dari asli foto itu sendiri, eee... bukannya terima kasih sebagai basa basi malah mencak-mencak kayak bos bertangan besi, Sang editor senyum-senyum saja dicaci karena dia tau siapa yang tengah dihadapi, biarlah... itu hanya orang awam yang sok pintar tapi telmi, lain kali kalau dia masih mencak-mencak seperti itu lagi akan saya permak dan edit fotonya tanpa sehelai benangpun menutupi, katanya.
Janganlah merasa facebook itu sebagai milik pribadi sekalipun sudah terprotek dengan pasword yang tercanggih, kita semua hanyalah penumpang gratis pada facebook yang berbaik hati dan ingat...! facebook itu sendiri sudah ada pengelola dan tau persis lalu lintas berbagai acount dari berbagai penjuru dunia dan perlu juga diketahui sesungguhnya tidak aturan yang mengikat antara anda dengan facebook yang mutlak harus dipatuhi tapi jika facebook menganggap ada yang menyalahi, kan cuman diblokir, hanya itu..!
Nah, agar kita tidak menjadi korban dan menyesal dikemudian hari, berikut ini langkah-langkah pencegahan yang saya rasa anda sudah lihai menyikapi tapi tidak ada salahnya untuk berbagi:
1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman, tetapi di sisi lain, semakin berisiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)
2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan. Ingatlah, walau foto tersebut “hanya” diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.
3). Jangan sembarangan ‘add friend’ atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Memilah untuk memilih itu lebih bagus, seleksinya sangat mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah “mutual friends” antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit “mutual friends”-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin berisiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima “pertemanan” yang “mutual friends”-nya cukup banyak.
4). Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita “benci tagging”, tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa “keadaan sekeliling”. Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita “untag” diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.
5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.
6). Jangan mudah termakan bujuk rayu orang yang baru Anda kenal di Facebook. Karena perlu Anda ingat bahwa seringkali orang menyamarkan identitas aslinya di dunia maya. Apa yang tampak di dunia maya seperti Facebook belum tentu cerminan asli perilaku diri di dunia nyata. Bisa jadi orang yang tampak baik, sopan di Facebook ternyata memiliki watak sebaliknya di dunia nyata. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati dengan teman yang baru dikenal di dunia maya.
6). Jangan emosi dan marah besar dengan berkata tidak sopan jika ada yang menyalah gunakan foto anda, selama foto diperlakukan dengan baik, yah berterima kasihlah, tapi jika disalah gunakan.... jangan salahkan orang lain...! salahkan diri sendiri saja, kenapa? Karena anda tidak pernah mempertimbangkan segala akibat pada saat anda upload foto itu, jadi? HATI- HATI...!