Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan kawasan wisata edukasi sekaligus rekreasi yang dibangun atas prakarsa Ibu Tien Soeharto. Sebagai wahana edukasi, terdapat belasan museum yang dibangun di dalam kawasan ini. Berikut di bawah ini ialah museum-museum yang berada di kawasan TMII.
Lokasi : Kel. Setu, Kec. Cipayung, Jakarta Timur.
Jam buka : Setiap hari, Jam 07.00 – 19.00.
Tarif masuk : Rp 9.000.
a. Museum Indonesia
Dengan bangunan berasitektur khas Bali, museum ini menyajikan ragam budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, berupa pakaian adat, alat musik, upacara adat, dan lain-lain.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 17.00.
Tarif masuk : Rp 5.000.
b. Museum Keprajuritan Indonesia
Dengan bangunan berbentuk benteng, museum ini menyajikan berbagai diorama perang dalam sejarah Indonesia dalam melawan VOC atau Belanda. Museum ini juga menyajikan replika panji-panji, senjata, dan juga pakaian prajurit pada zaman dahulu.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.500.
c. Museum Pusaka
Berlokasi di sisi selatan TMII, museum dengan hiasan atap berupa keris ini mengoleksi berbagai jenis benda pusaka yang umumnya berbentuk senjata, seperti keris, pedang, dan tombak.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 5.000.
d. Museum Istiqlal
Berada tepat sebelum pintu keluar di gerbang utama TMII, museum ini mengoleksi berbagai mushaf Al-Qur’an dari berbagai daerah dan berbagai zaman. Di museum ini juga disajikan berbagai benda-benda budaya dan kerajinan tradisional yang bernapaskan Islam.
Jam buka : Setiap hari, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Gratis.
e. Museum Telekomunikasi
Museum yang didirikan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Soesilo Soedarman ini menyajikan sejarah dan perkembangan alat-alat telekomunikasi, dari alat telekomunikasi tradisional seperti pentungan, kemudian telepon, hingga sistem satelit.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 08.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.
f. Museum Penerangan
Terletak di sisi utara TMII, dekat dengan Pintu 2, museum yang berbentuk bintang ini mengoleksi barang-barang mengenai sejarah penerangan, seperti foto, media massa, alat cetak, kamera, televisi, dan radio pada zaman dahulu. Museum ini juga menyajikan diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan hingga ke pelosok desa.
Jam buka : Setiap hari, Jam 08.00 – 16.00.
Tarif masuk : Gratis.
g. Museum Transportasi
Museum milik Kementerian Perhubungan ini menyajikan sejarah perkembangan alat-alat transportasi, serta memamerkan berbagai jenis alat transportasi, dari alat transportasi tradisional hingga yang modern, baik di darat, laut, maupun udara. Di antara koleksinya, terdapat kereta api kepresidenan yang digunakan Presiden Soekarno dahulu.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.
h. Museum Listrik dan Energi Baru
Dengan desain bangunan berbentuk struktur atom, museum gagasan Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita ini menyajikan sejarah perkembangan serta berbagai peragaan yang berhubungan dengan ketenagalistrikan dan energi baru, seperti replika reaktor nuklir, maket pembangkit listrik, dan lain-lain.
Jam buka : Setiap hari, Jam 08.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 5.000.
i. Museum Minyak dan Gas Bumi, “Graha Widya Patra”
Museum ini terletak di ujung timur TMII dengan bangunan menyerupai tangki minyak. Museum ini menyajikan sejarah industri perminyakan, proses terbentuknya minyak dan gas bumi, hingga proses dan teknologi eksplorasi dan pemanfaatan hasil minyak dan gas bumi.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.
j. Museum Perangko Indonesia
Berada di samping Museum Komodo, museum gagasan Ibu Tien Soeharto ini mengoleksi berbagai jenis prangko yang pernah diterbitkan di Indonesia dan juga prangko terbitan luar negeri. Museum ini juga menyajikan tentang sejarah prangko, kegiatan filateli, proses pembuatan prangko, dan lain-lain.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.
k. Museum Olah Raga Nasional
Museum yang gedungnya berbentuk bola ini memamerkan segala hal tentang sejarah dan perkembangan olahraga di Indonesia, termasuk pula benda-benda yang digunakan dalam berbagai olahraga, baik yang tradisional maupun yang modern.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 2.000.
l. Museum Taman Anggrek
Tempatnya yang strategis di sebelah Tamini Square di kawasan Jakarta Timur membuat Anda tak akan kesulitan menuju kesini. Untuk tiket masuk, Anda cukup membayar Rp. 1.000 saja per orang. Begitu murah bukan? Lahan parkirnya pun cukup luas. Begitu masuk, Anda akan menemukan berbagai jenis anggrek di halaman depan dalam gedung. Museum ini buka tiap hari dari jam 08.00-15.00 WIB. Museum Taman Anggrek Indonesia Permai ini telah diresmikan tanggal 20 April 1993. Ada 20-an penjual bunga Anggrek disini. Rata-rata mereka berjualan di kavling yang halamannya cukup luas.
m. Museum Serangga dan Taman Kupu
Terletak di samping Taman Akuarium Air Tawar, museum ini mengoleksi ratusan jenis serangga yang telah diawetkan, dari nyamuk hingga berbagai jenis kumbang.
Jam buka : Setiap hari, Jam 09.00 – 17.00.
Tarif masuk : Rp 15.000 (karcis Taman Akuarium Air Tawar dan Museum Serangga dan Taman Kupu dijual satu paket,)
n. Museum Taman Akuarium Air Tawar
Museum ini merupakan museum mini yang terletak di dalam Taman Akuarium Air Tawar. Di dalam museum ini terdapat beberapa spesies ikan yang diawetkan, juga terdapat beberapa jenis ikan hidup yang memiliki cacat fisik sehingga berbentuk unik.
o. Museum Fauna Indonesia “Komodo” dan Taman Reptilia
Dengan bangunan menyerupai bentuk komodo, museum ini memiliki koleksi replika berbagai jenis fauna dari berbagai habitat yang ada di Indonesia, seperti harimau, beruang, kerbau, berbagai jenis burung, dan lain-lain. Replika-replika tersebut disajikan sesuai ukuran asli fauna bersangkutan.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 10.000 (satu paket dengan Taman Reptilia).
p. Museum Asmat
Museum ini agak terpencil dibandingkan museum lain di TMII karena lokasinya yang berada di ujung dalam kawasan Taman Bunga Keong Emas, sehingga sering luput dari perhatian pengunjung. Museum ini mengoleksi berbagai kebudayaan dari Suku Asmat di Papua, seperti pakaian adat, kerajinan tangan, alat musik, alat upacara, dan sebagainya.
Jam buka : Setiap hari, Jam 08.00 – 16.00.
Tarif masuk : Rp 5.000 (satu paket dengan Taman Bunga Keong Emas).
Dahulunya, museum dengan bentuk rumah adat Timor Timur ini dibangun sebagai anjungan daerah. Namun seiring kemerdekaan Timor-Leste, status anjungan daerah pun berubah menjadi museum. Dalam museum ini disimpan berbagai kebudayaan khas Timor Timur seperti pakaian adat, hasil seni, alat-alat tradisional, foto, dan lain-lain. Pintu museum ini seringkali dikunci karena sepinya pengunjung, namun tetap bisa dikunjungi dengan meminta penjaga museum yang berada tak jauh dari bangunan utamanya untuk membukakan pintunya.
Jam buka : Selasa – Minggu, Jam 09.00 – 16.00.
Tarif masuk : Gratis.