SHARE DAN BERBAGI DALAM KOMUNITAS SOSIAL MEDIA INDONESIA

SHARE DAN BERBAGI DALAM KOMUNITAS SOSIAL MEDIA INDONESIA

SHARE DAN BERBAGI DALAM KOMUNITAS SOSIAL MEDIA INDONESIA

SHARE DAN BERBAGI DALAM KOMUNITAS SOSIAL MEDIA INDONESIA

SHARE DAN BERBAGI DALAM KOMUNITAS SOSIAL MEDIA INDONESIA

JADILAH PELOPOR DALAM KESELAMATAN BERLALULINTAS

Funny Animations That Move

Sedang dalam perjalanan tiba-tiba bertemu dengan beberapa Petugas Kepolisian yang sedang melakukan pemeriksaan di jalan. Beberapa dari Anda merasa panik? Bisa jadi kepanikan ini karena kurangnya percaya diri Anda terhadap kelengkapan yang Anda gunakan atau bawa ketika berkendara di jalan. Alangkah baiknya perhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum Anda keluar rumah lalu mengemudi kendaraan bermotor di jalan. 

Pada saat diadakan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor wajib menunjukkan:
  1. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor;
  2. Surat Izin Mengemudi;
  3. Bukti Lulus Uji Berkala; dan/atau
  4. Tanda bukti lain yang sah.
Perhatikan kembali beberapa hal di bawah ini sebelum Anda mengemudikan kendaraan:
  • Kondisi Anda sebagai pengemudi dalam keadaan sehat dan tidak mengantuk;
  • Kendaraan Anda layak jalan dan periksa kembali kelengkapan surat-surat kendaraan;
  • Pengendara yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia.
  • Sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari 1 (satu) orang;
  • Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.
  • Serta semua hal lainnya yang menyangkut keselamatan jiwa pengemudi dan orang lain di jalan.

UGAL-UGALAN DIJALAN RAYA

gambar,animasi,bergerak,mobil,lucu,unik,lari,gokil

Kalangan perguruan tinggi menjadi elemen masyarakat yang mampu ikut menekan fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan. Peran kampus cukup kuat lewat gerakan moral dan intelektual, terutama dalam menekan perilaku mentalitas jalan pintas.
“Faktanya, pada 2013, sekitar 42 persen kasus kecelakaan dipicu oleh perilaku berkendara yang ugal-ugalan. Selebihnya perpaduan dari aspek manusia lainnya, seperti lengah danngantuk, serta faktor jalan, kendaraan, dan alam,” ujar Edo Rusyanto, penulis buku Menghapus Jejak Roda dan pegiat keselamatan jalan, di sela "Road Show Menghapus Jejak Roda" di kampus Sekolah Vokasi Universtias Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (17/10).
Kegiatan yang bertajuk “Kampus Penggerak Perubahan Kesadaran Berlalu Lintas Jalan yang Aman dan Selamat” itu menghadirkan sejumlah pembicara. Tampil sebagai pembicara adalah Kepala Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda) Yogyakarta, AKBP Affandi, Ketua Yayasan Astra Honda Motor (YAHM), Hari Sasono, dan Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata. Acara dibuka oleh Direktur Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, Hotma Prawoto Sulistyadi.
Menurut Edo Rusyanto, dunia perguruan tinggi selaku pencetak intelektual muda semestinya mampu menjadi agen keselamatan yang andal. Lewat pemikiran dan rasionalitas, kalangan kampus semestinya mampu memangkas egoisme saat berlalu lintas jalan. Egoisme menjadi salah satu pemicu terjadinya perilaku ugal-ugalan atau melanggar aturan yang berlaku di jalan raya. Sikap egois atau mentalitas jalan pintas terlihat dari sikap tidak mau antre atau menerobos lampu merah saat di jalan raya.
“Egoisme bisa melahirkan perilaku arogan yang ironisnya berbuah pada perilaku melabrak aturan. Padahal, polisi selalu bilang bahwa pelanggaran aturan merupakan awal dari terjadinya kecelakaan,” kata pria yang juga Ketua Road Safety Association (RSA) Indonesia itu.
Sementara itu, Hari Sasono, menegaskan, sekalipun jumlah kendaraan cukup banyak di jalan raya, namun bila pengendaranya tertib bisa mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Karena itu, kata dia, penting disosialisasikan berkendara sepeda motor yang aman dan selamat (safety riding) kepada masyarakat pengguna jalan.
“Kami selalu mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk berkendara yang aman dan selamat, termasuk sosialisasi ke kalangan perguruan tinggi,” kata dia.
Edo Rusyanto menambahkan, Indonesia sudah cukup berduka dengan hilangnya lebih dari 300.000 jiwa yang tewas akibat kecelakaan di jalan sepanjang 1992 hingga 2013. Selain itu, tak kurang dari satu juta orang menderita luka ringan maupun luka berat akibat jagal di jalan raya.
Menurut Gunadi Sindhuwinata, produsen sepeda motor punya tanggung jawab untuk mengedukasi pengguna sepeda motor. "Kami peduli keselamatan jalan, tidak hanya memproduksi dan menjual motor," katanya.
Kelompok usia muda atau produktif menjadi korban sekaligus pelaku kecelakaan yang dominan. Data Korlantas Polri membeberkan, pada 2103, sekitar 25 persen korban kecelakaan lalu lintas jalan adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan sekitar 19 persen pemicu kecelakaan adalah kelompok usia muda tersebut. Tahun itu pula, setiap hari sekitar 72 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan.

GURU HARUS BIJAK MENGHUKUM MURID



Sebagai manusia biasa, wajar saja kalau guru merasa kesal. Namun menjadi tidak wajar kalau sampai menjadi emosional, Hukuman adalah konsekuensi dari sebuah perbuatan yang ingkar atau keluar dari aturan yang telah disepakati. Hukuman juga sebagian dari fenomena kehidupan yang berfungsi untuk mengubah, meluruskan atau menanamkan rasa tanggung jawab pada diri orang. 
Karena itu, jika ingin pribadi murid terbentuk, mungkin saja seorang guru mengambil berbagai tindakan yang mungkin, termasuk memberikan hukuman. Namun demikian, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam memberikan hukuman.
1. Hindari hukuman, utamakan memberikan penguat pada perilaku yang dikehendaki
Memang yang diutamakan adalah tidak menghukum. Jika masih memungkinkan, seorang guru lebih baik fokus kepada perilaku yang positif dari siswanya. Harapannya, jika perilaku positif diperhatikan dan diperkuat, maka energi anak akan diarahkan untuk melakukan hal tersebut. Karena mendapat penguatan, misalnya dengan hadiah atau pujian, maka anak akan fokus kpeada perilaku tersebut.
2. Fokus kepada perubahan yang diharapkan
Hukuman hanya alat, Yang utama adalah perubahan sikap dan perilaku dari murid. Jika terjebak hanya berkutat pada hukumannya, maka kecenderungannya akan menjadi emosional.
3. Gunakan prinsip ekonomis dalam menghukum
Apa itu prinsip ekonomi? Masih ingat dengan berkorban yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya? Iya, itu prinsip ekonomi. Seorang guru sangat penting memahami bentuk-bentuk hukuman beserta efeknya buat anak atau murid. Membuat level hukuman juga sama baiknya, misalnya mengurutkan dari memberi tahu, memarahi, sampai melakukan hukuman fisik. Jika dengan memberi tahu saja perilaku murid sudah berubah sesuai dengan yang diharapkan, kenapa harus melakukan pemukulan? Ini bersesuaian dengan poin 2, fokkus kepada perubahan yang diinginkan.
4. Hukuman yang tepat dan proporsional
Hukuman juga tetap harus proporsional. Mengamati terus hukuman yang sedang dijalankan oleh murid sangat penting. Pada saat mengamati, guru bisa tahu perubahan yang terjadi, minimal perubahan ekspresi. Guru yang sering mengamati muridnya pasti lebih kenal, apakah muridnya sudah ‘kapok’ atau sudah berubah perilakunya. Lebih mudahnya guru bisa saja memberikan kelonggaran kepada murid untuk menyatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan lagi. Misalnya hukuman lari keliling lapangan. Guru mungkin bilang, “Kamu terus berlari sampai aku bilang berhenti”. Di tengah berlari, guru mengamati. Kelelahan adalah batasnya, bukan dendam. Amati wajah murid. Jika mulai lelah, maka guru bisa bilang “Jika kamu merasa dirimu sudah berubah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, maka silahkan berhenti.
5. Iringi hukuman dengan komunikasi
Jangan terapkan hukuman bisa. Artinya, guru hanya menghukum secara mentah tanpa penjelasan apapun. Ini jadi mekanis. Yang ada hanya hubungan antara kesalahan dan hukuman, tidak ada nilai plus yang berupa pendidikan. Misalnya anak disuruh berdiri di depan kelas. Mungkin guru sambil menjelaskan untuk apa hukuman tersebut diberikan. Jika siswa ingin bicara, persilahkan. Polisi saja selalu tanya, “tahu kesalahannya apa?” ketika hendak menilang.
6. Sudahi dengan ending yang manis
Hukuman adalah sarana untuk mendidik. Perubahan sikap dan perilaku murid adalah tujuan akhirnya. Jika murid telah menunjukkan perubahan dan berkomitmen untuk menjaga sikap dan perilakunya dari kesalahan yang sama, maka murid tetap layak mendapatkan apresiasi. 

OBATILAH SAKITMU DENGAN BERSEDEKAH





Seorang teman mengirim cerita yg menarik untuk dibaca. Cerita dari saudara Hamid Husain, di salah satu keluarga Arab Saudi yg tinggal di pinggiran kota Riyadh, karena sang istri menderita kanker darah stadium 4, maka keluarga ini merekrut seorang TKW asal Indonesia untuk mendampingi dan merawat sang istri.

Seminggu TKW ikut keluarga Saudi ini, sang isteri yg menderita kanker darah ini curiga kepadanya karena sering bolak balik ke kamar mandi dan berlama-lama. 

Lalu suatu pagi ia menanyai sang pembantu kenapa sering ke kamar mandi dan berlama-lama tidak wajar. Sang TKW kaget karena dicurigai namun kemudian ia menjelaskan bahwa ia baru saja 20 hari yang lalu melahirkan seorang bayi. 

Karena sangat butuh uang iapun mendaftar menjadi TKW dan berangkat ke Saudi dengan biaya pinjam kiri kanan. Kondisi kedua payudaranya selalu penuh ASI, maka dia yang masih belum pulih dan masih diselimuti rasa rindu pada anaknya sering ke kamar mandi mengeluarkan ASI sambil membayangkan menimang bayinya yang ditinggal di Indonesia. 

Sang majikan perempuan ini pun iba, dan segera bookingkan pesawat. 

Keesokan harinya ia memanggil sang TKW sekaligus menyodorkan 2 amplop berisi ticket pesawat, paspor dan gaji selama 24 bulan (sesuai perjanjian kerja kontrak 2 tahun). 

Sang majikan berkata, "Saya tidak tega, saya dapat merasakan perasaan seorang ibu, pulanglah ke kampungmu, jika suatu hari kamu ingin kembali silahkan, dengan senang hati kami terima, ini no telepon kami, silahkan hubungi kami jika perlu apa2". Sang pembantu sangat gembira dan pulang ke tanah air. 

Keadaan sang majikan tiap hari terus membaik meskipun tanpa pembantu. Dia ke dokter langganannya, periksa, dokter kaget, seolah tidak percaya, untuk meyakinkan, dokter mengulangi beberapa kali CT-scan, endoscopy, periksa darah berulang ulang, Hasilnya tetap menunjukkan 100% sembuh total. Ia bersih dari kanker. Ia bertanya, bagaimana ini bisa sembuh? Obat apa yang diminum? 

Dia hanya berkata, "Tak ada obat yg diminum. Pesan Rasulullah saw: 'Obatilah sakitmu dengan perbanyak bersedekah, Subhanallah..!


CIRI CIRI WANITA SOLEHAH


Wanita Soleha

1. Kecantikan Dalaman~ : Wanita yang tulen adalah wanita yang lemah lembut dalam pewarakannya tetapi prinsip dan nilai hidupnya begitu agung dan tinggi merantai dirinya.Itulah kecantikan dalaman yang sukar ditandingi.

2. Keanak-anakan~ : Lelaki suka membela, menjaga, membimbing dan melindungi justeru mereka boleh berperanan menjadi pelindung kepada mereka.Keperibadian wanita yang manja keanak-anakan memang merupakan salah satu keindahannya namun tidaklah berkeanak-anakan yang melampau kerana akan menunjukkan bahawa diri wanita itu tidak matang.

3. Cantik~ : NAFSU mengatakan wanita cantik pada rupanya,AKAL mengatakan wanita cantik pada ilmu dan kepandaiannya,HATI mengatakan wanita itu cantik pada akhlaknya.

4. Berakhlak Mulia~ : “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang solehah”Sebagai ibu, terukir di paparan dada. Sebagai isteri, pengubat duka nan lara. Sebagai kekasih, dirindui saban ketika. Sebagai mujahidah.

5. Berpegang pada agama~ :“ Dikahwini wanita itu kerana 4 perkara, kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya. Pilihlah yang paling beragama”

6. Dari keturunan yang baik-baik.~: Seorang wanita yang dari keturunan yang baik2 mudah diterima lelaki. Namun wanita yang berasal dari keturunan yang hina seperti anak zina atau sebagainya tidak wajar merasakan dirinya tidak layak menjadi wanita idaman. Islam mengangkat tinggi umatnya yang bertaubat dan sentiasa memperbaiki diri kerana taqwa menjadi darjat kemuliaan disisi Allah.

7. Bijaksana~ : Saidatina Aisyah r.a. merupakan seorang tokoh intelektual terbilang. Sebanyak 2210 hadis sahih berjaya diriwayatkan selama 9 tahun hidup bersama Rasulullah s.a.w. Beliau merupakan fuqoha’ (ahli hukum) Madinah yang unggul dan juga berpengetahuan dalam bidang perubatan.~Wanita idaman lelaki ialah wanita yang pandai tetapi tidak menunjuk-nunjuk pandai kerana ianya mencabar ego lelaki lalu menyebabkan lelaki menyampah terhadapnya.

8. Tidak mempamerkan keseksian~: “Wanita yang berpakaian tetapi sebenarnya telanjang untuk mencari perhatian lelaki, yang melenggok-lenggokkan tubuhnya, yang kepalanya seperti punuk (bonggol) unta, mereka itu tidak akan masuk syurga” (Hadis Riwayat Muslim)

9. Tidak Cerewet~ : Wanita yang cerewet boleh merimaskan lelaki dan mudah menyebabkan lelaki menyampah terhadapnya.

10. Memahami lelaki~: Contoh: Yang berlaku: “Itulah abang! Asyik bekerja aje. Mementingkan diri sendiri… Tak ingat nak balik rumah… Tak abis-abis layan kawan.. kawan.. kawan… Hal rumah ni takkan nak suruh saya buat sorang!”Yang sebenarnya berlaku: Di pejabat, bos sambung meeting hingga pukul 7 malam. Singgah solat Maghrib di masjid. Ada penceramah idola. Dengar ceramah sehingga solat isyak. Dalam perjalanan pulang, kawan lama telefon minta jumpa di warung ada hal penting katanya. Pukul 10 malam baru sampai di rumah.

11. Tidak terlampau cemburu~ : “Tidak boleh iri hati melainkan dalam dua perkara iaitu seseorang yang telah dikurniakan Allah harta lalu dihabiskan dijalan Allah dan orang yang dikurniakan ilmu pengetahuan, lalu ia mengeluarkan hukum berpandukan ilmunya (al-Quran dan Hadis) serta diajarkan kepada orang lain” (riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

12. Sejuk mata memandang. : ~Bersopan-santun, sentiasa memaniskan muka~ Sentiasa senyum~Menutup aurat~Ramah dan mesra~Menundukkan pandangan.

13. Pandai menaikkan semangat dan bermotivasi~ : Lelaki lebih tertarik untuk mencari wanita yang pandai menaikkan semangat dan bermotivasi ketika dia memerlukannya.

14. Canggih~ : Wanita yang pandai menyesuaikan diri dengan arus perkembangan semasa tetapi masih mengekalkan ciri-ciri wanita Islam yang berakhlak mulia dan menutup aurat.

15. Mempunyai persamaan yang bermakna~ : Suatu hari,Imam Malik hairan melihat burung merpati dan gagak berkumpul bersama. Dengan spontan beliau berkata,”Kedua-duanya bersatu padahal jenisnya tidak sama”. Ketika burung itu terbang,beliau melihat keduanya masih ada persamaan iaitu kedua-duanya cacat. Lalu beliau berkata,”Sebab itulah burung itu dapat bersatu”.

16. Pemaaf~: Wanita yang suka mendahului meminta maaf walaupun dirinya tidak bersalah digambarkan mempunyai peribadi yang unggul dan mudah disayangi.

17. Seimbang~ : Seimbang dari sudut pergaulan, keagamaan, pengurusan diri, dan pengurusan masa.

18. Berkeyakinan diri

19. Mempunyai ‘body language’ yang baik. : Cara percakapan, kawalan diri di hadapan org ramai dan sbgnya.Yang penting bukan bentuk body seseorang wanita itu yg jd ukuran.

CARA MENGHAPUS SEMUA EMAIL DI GOOGLE MAIL

Ketika kita bergabung dengan social media seperti GMail, facebook, twitter dan lainnya menggunakan satu email (GMail), tentu saja pesan email yang masuk setiap harinya mencapai puluhan pesan yang lama-lama akan menumpuk mencapai ribuan atau puluhan ribu. Hal ini tidak menjadi masalah jika memang email tersebut hanya di peruntukkan untuk menerima pesan dari social media bukan untuk yang lain.

Sebenarnya pesan itu sendiri sudah anda baca, semisalnya anda menggunakan facebook, maka segala aktifitas difacebook akan tertampung di GMail (jika menggunakan google email) atau menggunakan email di yahoo.

Akan menjadi masalah buat anda jika pesan email sudah menumpuk karena pesan-pesan penting lainnya akan tersembunyi di tumpukan puluhan ribu pesan yang ahirnya mau gak mau anda harus melihat satu persatu, Oleh sebab itu saya ingin berbagi tips ringan Cara Menghapus Semua Email di Gmail Sekaligus.

OK  langsung ke TKP ajah...!
1. Login ke akun gmail
2. Klik salah satu tab bagian yang ingin anda hapus semua emailnya, apakah UTAMA, SOSIAL, PROMOSI, atau FORUM
3. Centang "semua" pada kotak pilihan seperti gambar berikut


Jika anda centang kotak paling kiri, itu hanya 50 pesan yang akan dihapus, jika ingin menghapus semuanya, ikuti langkah ke 4 (lihat gambar)
4. Klik "Pilih ....... percakapan di ........ seluruhnya" kemudian
5. Klik gambar tong sampah untuk menghapus (lihat gambar) nanti akan muncul peringatan KONFIRMASI TINDAKAN MASSAL, silakan klik OK, jika email yang dihapus banyak maka tunggulah hingga proses selesai.

Pada langkah ini, email yang dihapus hanya dipindahkan kekotak sampah sementara, jika ingin menghapus secara total ikuti langkah berikut :

Klik selengkapnya samping kiri, kemudian cari atau klik sampah maka akan muncul menu seperti gambar diatas dan prosesnya juga sama.

Demikian tips sederhana cara menghapus semua email di gmail, semoga bermanfaat.

Jika ada hal lain yang ingin ditanyakan silakan tinggalkan pesan atau email ke abunawarbima@gmail.com

Salam super selalu.

SURAT YASIN


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يسٓ ﴿١﴾
وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ ﴿٢﴾
إِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿٣﴾
عَلَىٰ صِرَ‌ٰطٍۢ مُّسْتَقِيمٍۢ ﴿٤﴾
تَنزِيلَ ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ ﴿٥﴾
لِتُنذِرَ قَوْمًۭا مَّآ أُنذِرَ ءَابَآؤُهُمْ فَهُمْ غَـٰفِلُونَ ﴿٦﴾
لَقَدْ حَقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَىٰٓ أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿٧﴾
إِنَّا جَعَلْنَا فِىٓ أَعْنَـٰقِهِمْ أَغْلَـٰلًۭا فَهِىَ إِلَى ٱلْأَذْقَانِ فَهُم مُّقْمَحُونَ ﴿٨﴾
وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّۭا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّۭا فَأَغْشَيْنَـٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ ﴿٩﴾
وَسَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿١٠﴾
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَـٰنَ بِٱلْغَيْبِ ۖ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍۢ وَأَجْرٍۢ كَرِيمٍ ﴿١١﴾
إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَـٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَـٰهُ فِىٓ إِمَامٍۢ مُّبِينٍۢ ﴿١٢﴾
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَـٰبَ ٱلْقَرْيَةِ إِذْ جَآءَهَا ٱلْمُرْسَلُونَ ﴿١٣﴾
إِذْ أَرْسَلْنَآ إِلَيْهِمُ ٱثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍۢ فَقَالُوٓا۟ إِنَّآ إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ ﴿١٤﴾
قَالُوا۟ مَآ أَنتُمْ إِلَّا بَشَرٌۭ مِّثْلُنَا وَمَآ أَنزَلَ ٱلرَّحْمَـٰنُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا تَكْذِبُونَ ﴿١٥﴾
قَالُوا۟ رَبُّنَا يَعْلَمُ إِنَّآ إِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُونَ ﴿١٦﴾
وَمَا عَلَيْنَآ إِلَّا ٱلْبَلَـٰغُ ٱلْمُبِينُ ﴿١٧﴾
قَالُوٓا۟ إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا۟ لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌۭ ﴿١٨﴾
قَالُوا۟ طَـٰٓئِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌۭ مُّسْرِفُونَ ﴿١٩﴾
وَجَآءَ مِنْ أَقْصَا ٱلْمَدِينَةِ رَجُلٌۭ يَسْعَىٰ قَالَ يَـٰقَوْمِ ٱتَّبِعُوا۟ ٱلْمُرْسَلِينَ ﴿٢٠﴾
ٱتَّبِعُوا۟ مَن لَّا يَسْـَٔلُكُمْ أَجْرًۭا وَهُم مُّهْتَدُونَ ﴿٢١﴾
وَمَا لِىَ لَآ أَعْبُدُ ٱلَّذِى فَطَرَنِى وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٢٢﴾
ءَأَتَّخِذُ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً إِن يُرِدْنِ ٱلرَّحْمَـٰنُ بِضُرٍّۢ لَّا تُغْنِ عَنِّى شَفَـٰعَتُهُمْ شَيْـًۭٔا وَلَا يُنقِذُونِ ﴿٢٣﴾
إِنِّىٓ إِذًۭا لَّفِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍ ﴿٢٤﴾
إِنِّىٓ ءَامَنتُ بِرَبِّكُمْ فَٱسْمَعُونِ ﴿٢٥﴾
قِيلَ ٱدْخُلِ ٱلْجَنَّةَ ۖ قَالَ يَـٰلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ ﴿٢٦﴾
بِمَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَ ٱلْمُكْرَمِينَ ﴿٢٧﴾
وَمَآ أَنزَلْنَا عَلَىٰ قَوْمِهِۦ مِنۢ بَعْدِهِۦ مِن جُندٍۢ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا كُنَّا مُنزِلِينَ ﴿٢٨﴾
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةًۭ وَ‌ٰحِدَةًۭ فَإِذَا هُمْ خَـٰمِدُونَ ﴿٢٩﴾
يَـٰحَسْرَةً عَلَى ٱلْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ ﴿٣٠﴾
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿٣١﴾
وَإِن كُلٌّۭ لَّمَّا جَمِيعٌۭ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ ﴿٣٢﴾
وَءَايَةٌۭ لَّهُمُ ٱلْأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَـٰهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّۭا فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ ﴿٣٣﴾
وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّـٰتٍۢ مِّن نَّخِيلٍۢ وَأَعْنَـٰبٍۢ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ ﴿٣٤﴾
لِيَأْكُلُوا۟ مِن ثَمَرِهِۦ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ ﴿٣٥﴾
سُبْحَـٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَ‌ٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ ﴿٣٦﴾
وَءَايَةٌۭ لَّهُمُ ٱلَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ ٱلنَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ ﴿٣٧﴾
وَٱلشَّمْسُ تَجْرِى لِمُسْتَقَرٍّۢ لَّهَا ۚ ذَ‌ٰلِكَ تَقْدِيرُ ٱلْعَزِيزِ ٱلْعَلِيمِ ﴿٣٨﴾
وَٱلْقَمَرَ قَدَّرْنَـٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلْعُرْجُونِ ٱلْقَدِيمِ ﴿٣٩﴾
لَا ٱلشَّمْسُ يَنۢبَغِى لَهَآ أَن تُدْرِكَ ٱلْقَمَرَ وَلَا ٱلَّيْلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِ ۚ وَكُلٌّۭ فِى فَلَكٍۢ يَسْبَحُونَ ﴿٤٠﴾
وَءَايَةٌۭ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ ﴿٤١﴾
وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ ﴿٤٢﴾
وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ ﴿٤٣﴾
إِلَّا رَحْمَةًۭ مِّنَّا وَمَتَـٰعًا إِلَىٰ حِينٍۢ ﴿٤٤﴾
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ﴿٤٥﴾
وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍۢ مِّنْ ءَايَـٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ ﴿٤٦﴾
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍۢ مُّبِينٍۢ ﴿٤٧﴾
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَـٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ ﴿٤٨﴾
مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةًۭ وَ‌ٰحِدَةًۭ تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ ﴿٤٩﴾
فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةًۭ وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ ﴿٥٠﴾
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ ﴿٥١﴾
قَالُوا۟ يَـٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَـٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ ﴿٥٢﴾
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةًۭ وَ‌ٰحِدَةًۭ فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌۭ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ ﴿٥٣﴾
فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌۭ شَيْـًۭٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٥٤﴾
إِنَّ أَصْحَـٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍۢ فَـٰكِهُونَ ﴿٥٥﴾
هُمْ وَأَزْوَ‌ٰجُهُمْ فِى ظِلَـٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ ﴿٥٦﴾
لَهُمْ فِيهَا فَـٰكِهَةٌۭ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ ﴿٥٧﴾
سَلَـٰمٌۭ قَوْلًۭا مِّن رَّبٍّۢ رَّحِيمٍۢ ﴿٥٨﴾
وَٱمْتَـٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ ﴿٥٩﴾
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَـٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّۭ مُّبِينٌۭ ﴿٦٠﴾
وَأَنِ ٱعْبُدُونِى ۚ هَـٰذَا صِرَ‌ٰطٌۭ مُّسْتَقِيمٌۭ ﴿٦١﴾
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّۭا كَثِيرًا ۖ أَفَلَمْ تَكُونُوا۟ تَعْقِلُونَ ﴿٦٢﴾
هَـٰذِهِۦ جَهَنَّمُ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ ﴿٦٣﴾
ٱصْلَوْهَا ٱلْيَوْمَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ ﴿٦٤﴾
ٱلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰٓ أَفْوَ‌ٰهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ ﴿٦٥﴾
وَلَوْ نَشَآءُ لَطَمَسْنَا عَلَىٰٓ أَعْيُنِهِمْ فَٱسْتَبَقُوا۟ ٱلصِّرَ‌ٰطَ فَأَنَّىٰ يُبْصِرُونَ ﴿٦٦﴾
وَلَوْ نَشَآءُ لَمَسَخْنَـٰهُمْ عَلَىٰ مَكَانَتِهِمْ فَمَا ٱسْتَطَـٰعُوا۟ مُضِيًّۭا وَلَا يَرْجِعُونَ ﴿٦٧﴾
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٨﴾
وَمَا عَلَّمْنَـٰهُ ٱلشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌۭ وَقُرْءَانٌۭ مُّبِينٌۭ ﴿٦٩﴾
لِّيُنذِرَ مَن كَانَ حَيًّۭا وَيَحِقَّ ٱلْقَوْلُ عَلَى ٱلْكَـٰفِرِينَ ﴿٧٠﴾
أَوَلَمْ يَرَوْا۟ أَنَّا خَلَقْنَا لَهُم مِّمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَآ أَنْعَـٰمًۭا فَهُمْ لَهَا مَـٰلِكُونَ ﴿٧١﴾
وَذَلَّلْنَـٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ ﴿٧٢﴾
وَلَهُمْ فِيهَا مَنَـٰفِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ ﴿٧٣﴾
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةًۭ لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ ﴿٧٤﴾
لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَهُمْ وَهُمْ لَهُمْ جُندٌۭ مُّحْضَرُونَ ﴿٧٥﴾
فَلَا يَحْزُنكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ﴿٧٦﴾
أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسَـٰنُ أَنَّا خَلَقْنَـٰهُ مِن نُّطْفَةٍۢ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌۭ مُّبِينٌۭ ﴿٧٧﴾
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًۭا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَـٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌۭ ﴿٧٨﴾
قُلْ يُحْيِيهَا ٱلَّذِىٓ أَنشَأَهَآ أَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ ﴿٧٩﴾
ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلشَّجَرِ ٱلْأَخْضَرِ نَارًۭا فَإِذَآ أَنتُم مِّنْهُ تُوقِدُونَ ﴿٨٠﴾
أَوَلَيْسَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَ‌ٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِقَـٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يَخْلُقَ مِثْلَهُم ۚ بَلَىٰ وَهُوَ ٱلْخَلَّـٰقُ ٱلْعَلِيمُ ﴿٨١﴾
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ﴿٨٢﴾
فَسُبْحَـٰنَ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍۢ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٣ ﴾و

===========================================================

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Yaa siin (1)
Demi Al Quran yang penuh hikmah, (2)
Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (3)
(yang berada) diatas jalan yang lurus, (4)
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, (5)
Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (6)
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman. (7)
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. (8)
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (9)
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. (10)
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. (11)
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). (12)
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka. (13)
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu”. (14)
Mereka menjawab: “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka”. (15)
Mereka berkata: “Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu”. (16)
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”. (17)
Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami”. (18)
Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas”. (19)
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”. (20)
Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (21)
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan? (22)
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafa’at mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku? (23)
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. (24)
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku. (25)
Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”. Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui. (26)
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”. (27)
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya. (28)
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (29)
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (30)
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (31)
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. (32)
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. (33)
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, (34)
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (35)
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (36)
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. (37)
dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (38)
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (39)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (40)
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan. (41)
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu. (42)
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan. (43)
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika. (44)
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling). (45)
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya. (46)
Dan apabila dikatakakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”. (47)
Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”. (48)
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. (49)
lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya. (50)
Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (51)
Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?”. Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya). (52)
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. (53)
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (54)
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (55)
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. (56)
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (57)
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (58)
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. (59)
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, (60)
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. (61)
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka apakah kamu tidak memikirkan?. (62)
Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya). (63)
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. (64)
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (65)
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan, Maka betapakah mereka dapat melihat(nya). (66)
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. (67)
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan? (68)
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. (69)
supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. (70)
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? (71)
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. (72)
Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (73)
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. (74)
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka. (75)
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan. (76)
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! (77)
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” (78)
Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (79)
yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”. (80)
Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (81)
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. (82)
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (83)

BIMA JADI PILIHANKU UNTUK KKN (KULYAH KERJA NYATA)

Tanggal 5 Juli 2013 membawa ku secara sadar ke Bima di Nusa Tenggara Barat yang keberadaannya masih absurd dipikiranku. Dek, kamu beneran jadi KKN di Bima? sudah kamu pikirkan secara matang tentang keberangkatanmu ke Bima itu? tanya kakak sepupu yang paling dekat dengan aku.

Sempat terlintas dipikiranku sejenak nama Bima dari aku kecil lantaran Bima merupakan tempat kelahiran suaminya tetanggaku, papa nya teman kecil ku yang rumahnya berdekatan dengan rumah ku di Jakarta. Namun gambaran kehidupan di Bima belum aku ketahui dengan alasan justru gambaran jelek dari tingkah laku papa nya teman ku yang sering disoroti oleh karena beliau dianggap tidak bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Ifada yang sekarang menjadi sahabat ku sejak perkenalan ku di PPSMB UGM di tahun 2010 menghantarkan aku untuk mengenal lebih jauh tentang Bima. Akibat sering bermain bersama hingga kita sama-sama harus mengambil matakuliah yang berbobot 3 sks sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata atau lebih sering dikenal dengan sebutan KKN ini, maka terdamparlah tawaran untuk pergi ke Bima. 

Tadinya aku sempat ragu dengan lokasi KKN di Bima, takut tidak disetujui oleh mama ku. Setelah bertukar pikiran dan banyak penjelasan yang masuk diakal, akhirnya mama aku melepaskan aku untuk pergi jauh tanpa bimbingan langsung dari beliau.

Tanpa ada mama disampingku dan juga tanpa ada Ifada saat menjalani KKN di Bima, aku merasa kesepian. Namun apa daya tanggal 5 Juli 2013 bus Safari Dharma Raya menjemput aku beserta rombongan KKN ku yang bertema besar Ekowisata tersebut di Graha Sabha Pramana UGM. Saat itu aku hanya diantarkan oleh Rizky dan supir nya. Aku sedih sih tapi ya tetep merasa bersyukur juga sih. 

Tanpa berpikir panjang bahwa aku kesepian, ya aku mulai menjalin sosialisasi dengan teman-teman rombongan ku satu persatu. Avissa merupakan salah satu orang yang mulai aku ajak bicara dan duduk bersama di dalam bus. Tak berapa lama kemudian…… Yesss akhirnya akuu punya teman dan kita berbagi cerita bersama. Kemudian berlanjut ngobrol dengan beberapa teman-teman yang lain selama perjalanan yang cukup lama hingga tanggal 9 Juli 2013 baru sampai di Bima.

Sepanjang perjalanan kita mendapatkan banyak pembelajaran berharga. Salah satu contohnya adalah per bus yang kami tumpangi sempat patah dan kami terdampar di Situbondo tepatnya di rumah makan pemberhentian Safari Dharma Raya. Berjam-jam kami menunggu kepastian kapan bus nya kelar diperbaiki??? Nyebrang selat Bali aja belom, apalagi nyebrang pelabuhan lainnya :(

Jujur kami bosan ada di rumah makan tersebut berjam-jam karena tidak ada yang lebih menarik di rumah makan tersebut kecuali kami bisa mandi terus bayar Rp. 1000,00 dan menengok pantai disekitar situ yang katanya beberapa teman ku cukup bagus.

Setelah bus kelar diperbaiki, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Bima. Sesampainya di Bima kami langsung mengunjungi kantor walikota Bima yang punya ciri khas bangunan yang unik. Kedatangan kami disambut baik oleh semua kalangan yang datang saat itu. Rasa senang pun terpancar dari raut wajah kita semua sekalipun sudah lelah menjalani perjalanan panjang berhari-hari.

Menuju lokasi KKN adalah tujuan terakhir kami. Kelurahan Kolo, kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat yang telah kami nanti-nanti ternyata punya laut yang sangat bagus dan dikelilingi oleh pengunungan. Bagus!! merupakan kesan pertama kami.

Ini pantai yang gue bilang bagus. Orang kota jarang liat pantai, sekalinya ngeliat ya kaya gini dibilang bagus.
Ini pantai yang gue bilang bagus. Orang kota jarang liat pantai, sekalinya ngeliat ya kaya gini dibilang bagus.
Eh ternyata pas sampai di rumah yang jadi tempat tinggal kita malah ngebuat aku kesel. Kesel karena udah jauh-jauh ke Bima dari Jogja malah dapet rumah jelek kaya gitu. Ohhhh God give me one reason rasanya deh. Pengen nangis. Yang ada dipikiran gue saat itu gue pengen mandi, pengen makan, pengen tidur di kasur, pengen dipijetin sama mba kaya di rumah. Tau tau nya itu cuma mimpi. Kita semua harus bersih-bersih rumah dan menata barang-barang bawaan kita semua dengan rapih. Ditambah lagi kita mesti ngobrol sama warga dan rapat segala. God not damn. Gue gak pernah ngerasain KKN sebelumnya woy!!!!
Di rumah ini hiduplah beberapa cendikiawan muda yang ingin mensukseskan anak bangsa melalui KKN-PPM UGM
Di rumah ini hiduplah beberapa cendikiawan muda yang ingin mensukseskan anak bangsa melalui KKN-PPM UGM
Melakukan sosialisasi dengan warga hari demi hari dan menjalankan 5 program itu ah pekerjaan akuhhh dan teman-teman ku. Sedih karena belum bisa ketemu mama dan orang-orang terdekat lama-kelamaan terbayar dengan suasana baru yang belum pernah gue rasain sebelumnya. 

Bayangin aja, gue pun belum pernah tinggal di tempat kumuh yang banyak sampah, ada pantainya, ada boat nya yang dijadiin alat transportasi sehari-hari, makan gurita rebus pake sambel khas Bima, makan isi bulu babi, makan ikan tongkol mulu, diundang makan gratis di rumah pak Ibrahim hampir tiap hari (sampe bosen gue makannya disitu mulu), lebaran beda budaya (jarang nemu ketupat, opor ayam, dan sambel goreng ati) nemu makanan khas di pulau jawa cuma di rumah alumni UGM, naik mobil bak jauh-jauh sambil teriak-teriak dan bisa liat bintang di langit kalo malem hari,main sama banyak anak kecil yang kutuan rambutnya, kondangan 1 kampung diundang, bisa belajar bahasa Bima yang super lucu kalo diucapinnya, duit program ilang pas ditinggal liburan ke Pulau Komodo, bisa meres susu kuda langsung di tete kuda nya+minum susu kuda liar, berjam-jam ke kota cuma beli cemilan doang, keluar masuk dinas dinas untuk meminta ijin penyelenggaraan budaya terbesar di Kolo, masuk ke gereja yang freak tata ibadahnya, dorong motor yang ban nya bocor sama Manda siang hari bolong, dan masih banyak lagi cerita lainnya. Hampir 2 bulan lamanya kami menjalani KKN dan kelar juga deh.
Hampir setiap sore gue main bareng anak-anak kecil ini di dermaga. Usut punya usut ka Parkid memperhatikan rambut anak-anak ini ada kutu nya, namun gue bodo amat.
Hampir setiap sore gue main bareng anak-anak kecil ini di dermaga. Usut punya usut ka Parkid memperhatikan rambut anak-anak ini ada kutu nya, namun gue bodo amat.
Sila, Kabupaten Bima, NTB
Sila, Kabupaten Bima, NTB
Sila, Kabupaten Bima, NTB
Sila, Kabupaten Bima, NTB
Jalan pikir ku mulai terbuka dengan hal-hal yang tidak pernah aku jalani sebelumnya. Pelajaran hidup masyarakat di Kota Bima mengingatkan ku untuk selalu bersyukur kepada Tuhan lebih lagi. Pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari kakak sepupu ku dan keraguan mama untuk melepasku ke Bima sudah dapat aku jelaskan sejelas-jelasnya hingga bisa membuat mama diam tak bertanya apa pun tentang KKN ku.

Posting sesuai aslinya :
http://neziaenebi.wordpress.com/2013/11/23/aku-punya-cerita-tentang-bima/

KEHIDUPAN RAMAH LINGKUNGAN DI DESA CALABAI DOMPU NTB



Jika Anda selama ini dimanjakan dengan kehidupan modern, di desa ini Anda dapat merasakan suasana yang berbeda. Listrik di kawasan desa ini masih terbatas. Penduduk setempat hanya dapat menikmati listrik mulai pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi.

Pada siang hari, listrik tidak ada. Dengan demikian, Anda dapat merasakan suasana kehidupan desa yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Lokasi desa yang terletak di sebelah utara semenanjung Tambora ini membuat Desa Calabai memiliki pemandangan alam yang luar biasa. Hampir di setiap titik Anda dapat melihat kecantikan alami dari alam.


Di sisi barat, Anda dapat melihat keindahan laut biru yang mempesona. Di sebelah timur berdiri gagah gunung Tambora yang dikenal dengan kaldera terluasnya. Di saat pagi, Anda dapat melihat matahari terbit dengan indah dari balik gunung ini.

Saat berjalan - jalan di pantai, Anda dapat mencoba ikut nelayan mencari ikan. Selain mencari ikan dari atas perahu, nelayan tersebut juga mencari ikan dengan menggunakan benda semacam parang dan memanah ikan yang diburu sambil menyelam. Hal ini tentu cukup sulit, apalagi jika belum terbiasa. Namun, Anda dapat mencobanya untuk menambah pengalaman liburan Anda.


Calabai terletak di kecamatan Pekat, Dompu, Sumbawa, NTB. Letaknya cukup jauh dari kota sehingga memerlukan waktu perjalanan yang cukup lama untuk mencapai desa ini. Dari Dompu, perjalanan darat memerlukan waktu sekitar 4,5 - 5 jam.

Anda dapat menyewa kendaraan untuk sampai di desa ini. Namun, jika Anda ingin lebih hemat, Anda dapat menggunakan bus jurusan Dompu - Calabai. Bus ini hanya berangkat 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 6 pagi dan 2 siang.

Tetapi jika Anda berada di Bima, tidak ada bus yang langsung ke desa ini. Anda harus mencari bus terlebih dahulu menuju Dompu, baru mencari bus tujuan Calabai. Lama perjalanan dari Bima ke Desa  Calabai sekitar 6 jam dan sekitar 8 jam perjalanan dari Sumbawa Besar.

Jika Anda di kota Mataram yang berada di pulau Lombok, perjalanannya memang lebih lama. Namun ada bus yang langsung menuju ke Calabai. Anda bisa naik bus Sari Rejeki rute Mataram - Calabai dari Terminal Bertais.

Bus ini hanya berangkat sekali dalam sehari yaitu pada pukul 9 pagi. Anda harus menyeberang pulau Lombok menuju ke Sumbawa dan melanjutkan perjalanan darat sampai di Calabai. Biasanya bus ini akan sampai di Calabai pukul 6 pagi.

DESA SEMBALUN LAWANG, PINTU GERBANG MENUJU PUNCAK RINJANI


Sembalun Lawang merupakan sebuah desa di kaki Gunung Rinjani. Desa kecil ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan merupakan salah satu jalur populer pintu gerbang pendakian ke Gunung Rinjani.

Desa Sembalun Lawang menjadi favorit untuk mulai pendakian karena waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak Gunung Rinjani jauh lebih singkat. Untuk sampai ke sini memerlukan waktu perjalanan sekitar 4 jam dari Mataram.

Selain menyuguhkan hijaunya pepohonan dan vegetasi pegunungan, Desa Sembalun nyaris dikelilingi oleh tebing – tebing batu yang megah dan kemiringannya mencapai 90 derajat. Selain itu, udara segar pegunungan juga akan membuat Anda semakin nyaman di sini.

Sebagai pintu gerbang pendakian ke Gunung Rinjani, Desa Sembalun Lawang menjadi tempat untuk singgah bagi pendaki sekaligus melakukan persiapan. Di sini terdapat Posko Rinjani Information Center Sembalun yang menjadi pusat informasi sekaligus tempat pendaftaran untuk para pendaki.

Di sini juga banyak terdapat penginapan. Jika tidak yakin mendaki sendiri, porter handal yang bisa merangkap sebagai koki selalu siap untuk mengantarkan Anda ke Pundak Rinjani atau Danau Segara Anak.



Desa Sembalun Lawang terletak di ketinggian 1156 meter dpl. Desa ini adalah titik permulaan pendakian ke Rinjani dan Danau Segara Anak. Jarak tempuh melewati jalur ini sekitar 2 jam. Di sepanjang jalur, Anda harus melewati savanna dan jalan setapak naik turun yang berliku. Anda juga harus menyeberangi jalur lahar dingin beberapa kali.

Pos 1 terletak di ketinggian 1300 meter dpl. Pos ini berupa pondok tanpa lantai yang berada di tengah padang rumput. Di sini tidak adasumber air. Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 memerlukan waktu sekitar 1 jam. Di jalur ini, Anda akan melewati padang rumput, aliran lahar, dan sungai kering dengan kondisi jalan mulai menanjak.


Plawangan Sembalun – Puncak Rinjani

Plawangan terletak di ketinggian 2639 meter dpl yang berupa dataran yang cukup luas. Tempat ini juga biasa digunakan untuk mendirikan tenda sebelum sampai di puncak Rinjani. Dari sini pemandangan Danau Segara Anak terlihat jelas.

Jalur ini dapat ditempuh sekitar 3 jam melewati tanjakan yang curam. Saat mendekati puncak, tanah yang berpasir membuat jalur ini licin dan berdebu.

Sumber : www.yukpegi.com

PERMAINAN CONGKLAK



Permainan Tradisional Congklak adalah salahsatu warisan budaya yang sudah sangat kuno.Namun sayang sekali sekarang ini tidak banyak lagi anak Indonesia bermain permainan tradisional congklak. Seiring perkembangan jaman modern, permainan tradisional congklak sudah semakin ditinggalkan.

Permainan congklak menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang induk yang ukurannya lebih besar. Dimainkan oleh 2 orang. Satu lubang induk terletak pada ujung papan dan lubang induk lainnya terletak di ujung lainnya. Di antara kedua lubang induk terdapat 2 baris yang tiap barisnya berisi 7 lubang yang jumlahnya 14 lubang.

Tiap lubang kecil diisi dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari kerang atau plastik. Kecuali lubang induk yang dibiarkan kosong. Setelah menentukan siapa yang akan mulai lebih dulu, maka permainan dimulai dengan memilih salah satu lubang dan menyebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap lubang lainnya searah jarum jam.

Masing-masing lubang diisi dengan 1 biji. Bila biji terakhir jatuh di lubang yang ada biji-bijian lain maka biji yang ada di lubang tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Jangan lupa untuk mengisikan biji ke lubang induk kita setiap melewatinya. Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu diisi.

Bila biji terakhir ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih lubang lainnya untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji terakhir diletakkan pada salah satu lubang kosong, berarti giliran untuk lawan kita. Bila lubang tempat biji terakhir itu ada di salah satu dari 7 lubang yang ada di baris kita, maka biji yang ada di seberang lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang kosong akan menjadi milik kita dan akan masuk dalam lubang induk kita.

Setelah semua baris kosong, maka permainan dimulai lagi dengan mengisi 7 lubang milik kita, masing-masing dengan 7 biji dari biji yang ada di lubang induk kita. Dimulai dari lubang yang terdekat dengan lubang induk, bila tidak mencukupi maka lubang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh diisi.


Asal usul permainan Congklak

Menurut beberapa ahli yang mengatakan bahwa asal permainan tradisional congklak dari negara Arab, memang ada kemungkinan benar. Di daerah Timur Tengah memang permainan tradisional congklak ini telah lama dikenal dengan nama “Mancala”. Mancala sendiri berasal dari bahasa Arab “Naqala” yang artinya ”bergerak”.

Sedangkan di daerah Afrika, permainan tradisional congklak sering disebut dengan “Wari”. Nama ini mengacu pada bagian yang cekung pada papan congklak yang disebut juga sebagai “Awari” yang berarti “rumah”.

Pada zaman dahulu permainan tradisional congklak hanya dimainkan oleh kalangan bangsawan, terutama oleh para anak-anak dan remaja wanita. Hal ini cukup beralasan, karena permainan tradisional congklak yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang kemungkinan besar lebih banyak berinteraksi dengapara pejabat, para pengusaha, dan para bangsawan lainnya.

Banyak dari para pedagang ini saling memberi buah tangan dari negaranya masing-masing yang diberikanuntuk para penguasa setempat. Dan papan congklak bisa merupakan salah satunya. Dari sinilah permainanini mulai dikenal oleh para anak bangsawan, terutama anak gadis.

Oleh sebab itu permainan tradisional congklak juga sering disebut sebagai “permainan gadis”. Namun seiring perkembangannya, permainan tradisional congklak semakin dikenal luas oleh para pendudukdan orang awam dari berbagai strata. Dan kemudian permainan ini mulai banyak dimainkan oleh masyarakat luas di Indonesia.

Sedangkan dibeberapa tempat lainnya, permainan tradisional congklak hanya dimainkan pada saat-saat tertentu saja. Seperti misalnya di daerah Sulawesi yang hanya memainkan congklak pada saat ada kerabat yang meninggal dunia. Di sini bermain congklak dianggap tabu jika dimainkan pada waktu selain saat berkabung. Sedangkan masyarakat Jawa Kuno menggunakan congklak untuk menghitung musim tanam dan musim panen.

Masa modern sekarang ini tidak banyak lagi ditemukan anak gadis bermain congklak. Bahkan papan congklakpun sekarang ini sudah semakin jarang ditemukan. Biasanya kita hanya akan melihat papan congklak dimuseum atau toko barang antik. Untuk itu tidak ada salahnya generasi muda bangsa ini wajib turut serta untuk terus menghidupkan permainan tradisional congklak.

MERIAM LODONG


Sesuai dengan namanya, Meriam Lodong merupakan mainan tradisional yang terbuat dari bambu, agar menghasilkan bunyi yang menyerupai bunyi meriam, ujung bambu ini dilubangi, kemudian diisi racikan  karbit dan minyak tanah.

Permainan tradisional yang hampir kita tidak jumpai di daerah perkotaan, ternyata kini masih tetap dimainkan oleh warga di kawasan Pasirceuri, Kelurahan Sukamelang, kecamatan Subang. 

Herman (31) salah seorang warga Pasirceuri,  mengatakan jika ia sering melihat anak-anak memainkan meriam lodong tersebut di kawasan lapangan terbuka atau areal persawahan yang cukup luas dan aman.

"Biasanya mereka bermain lodong pada waktu menjelang berbuka puasa, ya, mungkin itu sebagai sarana untuk menghabiskan waktu bagi anak-anak saat menjalankan puasa. Selama ini anak-anak yang sering memainkan lodong itu selalu kami awasi, dan sejauh ini mereka tetap memainkannya dengan aman,"  ujar Herman.

Lelaki yang mengaku sempat memainkan meriam lodong itu memahami keunikan dan seni memainkan permainan tradisional itu. Menurutnya, membunyikan lodong secara manual tentunya sangat berbeda dengan suara mercon atau kembang api saat ini.

"Saya merasakan apa yang mereka alami saat ini, melihat mereka bermain, saya seakan teringat masa kecil saya dulu. Membayangkansuasana pertempuran dengan ber-alatkan meriam seadanya," ucap Herman sambil menunjuk sekelopok anak yang sedang memasangkan meriam rakitan, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Herman menyatakan jika memainkan Lodong, sebenarnya tak kalah seru dengan game (permainan) yang sering dimainkan oleh anak-anak saat ini seperti play station, dan sajian permainan komputer lainnya.

Selain tak mengeluarkan biaya yang cukup mahal, jelasnya, bermain lodong tentunya menjadi pilihan menarik selain menghabiskan waktu (ngabuburit), menunggu berbuka puasa.

Ditemui di tempat yang sama, salah seorang bocah pemain meriam 'Lodong', Riko, 12, mengatakan jika dirinya sering mengajakteman-temanya bermain 'Lodong' untuk menghabiskan waktu, menunggu beduk magrib tiba.

"ya, ini sarana Kami untuk menghilangkan rasa lapar saat menjalankan puasa, biasanya kami memainkannya pada saat sore atau sekitar pukul 16.30 WIB," ujarnya