BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

INSPIRASIMU SEMOGA MENJADI MOTIVASI BAGI SEMUA ORANG


Halim seorang petani muda yang saban hari waktunya dihabiskan di kebon yang ia garap dengan mode tanaman hortikultura walau pengetahuan tentang hortikultura itu sendiri masih relatif minim namun tidak mengurangi semangatnya untuk coba dan mencoba hingga membuahkan hasil seperti yang ia harapkan.

"Jangan takut gagal, katanya, karena dengan eksprimen yang gagal akan memberikan pembelajaran yang baik pada eksprimen berikutnya hingga tercipta inovasi baru yang ahirnya akan memetik hasil yang sempurna, Halim meyakinkan"

Hamparan tanaman tomat yang memenuhi kebon yang ia garap membuktikan ucapannya bahwa sesungguhnya alam ini memberi inspirasi dan menantang kita untuk memanfaatkannya dan jika mampu mengolahnya dengan baik akan menjadi sumber rejeki yang mensejahterakan kita semua, ujar Halim.

Mengelola tanaman hortikultura memang membutuhkan pengetahuan yang cukup, untungnya di era kemajuan tekhnologi saat ini, pengetahuan tentang hal tersebut sangat mudah kita dapatkan, browsing saja di-internet kemudian dipraktekin, asal kita telaten pasti bisa, tegasnya.

Tekhnologi bukan semata milik orang kota tapi sudah merambah di-pedesaan, bedanya kalau didesa masih banyak lahan yang bisa kita olah, katanya sembari menyodorkan catatan, ini lagi saya pelajari .

Catatan itu sebagai berikut :

Tanaman yang memerlukan tahap penyemaian biasanya yang mempunyai siklus panen menengah hingga panjang dan memiliki benih yang kecil-kecil. Untuk tanaman dengan siklus panen cepat seperti bayam dan kangkung, tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. 

Sedangkan untuk tanaman yang memiliki biji besar, sebaiknya ditanam dengan ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi  lingkungan karena didalamnya telah terkandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan sebagainya.

Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus yang berbeda dengan kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Media persemaian bisa berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini tahapan-tahapan mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan media tanam

Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah hutan, atau tanah yang terdapat di bawah tanaman bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang baik, terdiri dari campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.

Untuk memperkaya kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar tidak baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru berkecambah karena perakarannya masih terlalu lembut.

Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat media persemaian
  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1:1.
  • Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalamtray, padatkan secukupnya agar media bisa mencengkrap tanaman. Traysudah siap untuk media tanam.
  • Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1:1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybagsiap untuk ditanami.
  • Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami. 
Membuat media persemaian berbentuk bedengan
  • Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.
  • Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.
  • Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.
  • Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
  • Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.
Tiba-tiba Halim kedatangan tamu yang rupanya tamu tersebut sudah tidak asing lagi baginya maupun waga Bima khususnya yaitu Alan (sang sopir bus malam yang menginspirasi semua orang sejak dinobatkan menjadi pejuang pendidikan Indonesia tahun 2014 atau Dompet Duafa Award yang sudah ditayangkan oleh beberapa Media Nasional, seperti TVRI, Net TV dan Kick Andy MetroTV). 

Alan datang bersama petani cabe asal Belo yang memang sudah lama malang melintang di dunia tanaman  hortikultura, tentu saja kedatangan mereka menjadi suatu kehormatan bagi Halim untuk bertukar pikiran.

Kedatangan Alan adalah sesuai komitmennya;  ingin memajukan dunia pendidikan di-kampungnya dan memberdayakan seluruh masyarakat kampung untuk mengolah  lahan yang masih banyak nganggur  dengan tanaman hortikultura seperti  tomat, cabe dan sayur-sayuran dan lainnya.

Alan mengajak petani muda berbakat itu, untuk memberikan pelatihan dan pembinaan masyarakat serta anak-anak di kampungnya tentang bagaimana mengelola dan memaksimalkan sumber daya alam, untuk apa jauh-jauh merantau sedangkan alam disekitar kita sangat menjanjikan, pungkas Alan. 

abunawarbima@gmail.com