JIWA YANG KUAT TIDAK AKAN MELEMAH JIKA DISAKITI



Biasanya, akan sulit bagi kita tetap bersikap baik kepada orang yang telah menyakiti. Yang rata-rata terjadi adalah, orang membalas perlakuan menyakitkan yang diterimanya.

Perbuatan membalas dendam bukanlah pilihan baik. Tak peduli berapa dalam sakit yang Anda rasakan, jangan pernah berusaha membalas. Mengapa? Karena dengan membalas, itu menunjukkan diri Anda sama buruknya dengan dia. Perbuatan membalas pun akan menimbulkan perasaan bersalah dan memunculkan masalah baru.

Mengutip ucapan Henry J., "Tiga hal penting dalam hidup: jadilah orang baik, jadilah orang baik, dan jadilah orang baik."Womanitely melansir enam alasan mengapa Anda tak usah membalas perlakuan orang yang menyakiti Anda:

1. Menunjukkan Anda orang yang baikTanpa perlu bersusah payah show off di depan publik, hanya dengan tidak membalas orang yang telah menyakiti, itu membuktikan Anda pribadi yang baik dan cerdas. Orang di sekitar akan menilai Anda sosok cerdas dan kuat yang dapat menghadapi situasi sulit. Tetaplah bersikap baik kepada mereka yang berkali-kali menyakiti hati Anda dan biarkan sikap Anda ini menginspirasi orang lain.

2. Melembutkan sikapAlasan lain untuk lebih ramah terhadap orang yang menyakiti Anda adalah karena dapat melunakkan sikap Anda terhadap mereka. Tentu, Anda dapat merespons buruk terhadap mereka, tapi ini hanya akan membuat situasi semakin buruk. Bersikap ramah adalah cara cerdas untuk menanggapi mereka. Dengan cara ini, Anda akan mengurangi kebencian terhadap mereka. Sebenarnya, kasihan lho orang yang menyakiti Anda karena mereka sengsara akibat hatinya penuh kebencian.

3. Terhindar dari rasa bersalahJika Anda bersikap baik kepada orang-orang yang telah menyakiti, Anda tidak akan sengsara karena memendam perasaan bersalah. Berlaku kasar terhadap mereka akan menimbulkan dua hal, sengsara karena mereka telah menyakiti Anda dan Anda merasa bersalah karena bersikap kasar kepada mereka. Cara terbaik untuk menanggapi mereka adalah dengan tersenyum dan bersikap baik.

4. Merasa diri Anda orang baik Saat Anda ramah terhadap mereka yang telah menyakiti, Anda akan merasa diri Anda orang baik, sekaligus menyadari bahwa Anda lebih baik daripada orang itu. Ingat, perilaku kasar tidak akan membuat perasaan Anda lebih baik. Beri contoh kepada orang lain dengan bersikap ramah terhadap orang-orang yang telah menyakiti Anda, dan lihatlah semua orang akan menghargai Anda.

5. "Bunuh" mereka dengan kebaikan Anda Rasanya puas jika bisa membalas perlakuan orang yang telah menyakiti. Tapi ada cara yang lebih manjur untuk "membunuh" orang yang pernah menyakiti Anda, yaitu dengan menebar kebaikan dari pada balik menyakiti mereka. Bukan tak mungkin, kebaikan Anda akan membuat mereka mengakui kesalahan dan meminta maaf. Bahkan jika mereka tidak mengakui kesalahan, kebaikan Anda akan membuat mereka "gila" dan mereka akan meninggalkan Anda karena malu. Hindari berkomunikasi dengan mereka. Kelilingi diri Anda dengan orang baik dan positif yang membuat Anda bahagia.

6. Mengubah perilaku kasar mereka terhadap AndaBersikap ramah terhadap orang-orang yang telah menyakiti Anda bisa mengubah perilaku kasar mereka terhadap Anda. Kebaikan Anda mungkin membuat mereka mempertimbangkan kembali tindakan mereka. Sulit untuk mengubah perilaku seseorang terhadap Anda, tetapi Anda perlu setidaknya mencoba.

7. Anda akan menerima pujianKetika seseorang menyakiti Anda di depan orang lain, bersikap baik kepada mereka tidak akan membuat Anda tampak lemah. Ini akan membuat orang lain mengetahui bahwa Anda adalah pribadi yang baik dan cerdas. Mereka pasti akan melihat ciri kepribadian ini dan mereka akan menghormati Anda, lebih dari sebelumnya. Selain itu, orang yang pernah menyakiti Anda akan melihat kebaikan Anda juga.

Memang, tak mudah bersikap baik dan ramah terhadap orang-orang yang pernah menyakiti. Butuh kebesaran jiwa dan lapang dada. Ini adalah tugas yang menantang, tapi cobalah untuk tidak menyakiti siapa pun sebagai bentuk balas dendam.

Banyak orang berpikir bahwa kebaikan adalah tanda kelemahan, tapi itu tidak benar. Kahlil Gibran mengatakan, "Kelembutan dan kebaikan bukanlah tanda-tanda kelemahan dan putus asa, tetapi manifestasi dari kekuatan dan resolusi."