SELO YANG KEREN, MENGANGKAT KEARIFAN LOKAL NTB MENJADI TREND


Kain tenun tidak serta merta hanya untuk bahan pakaian, namun ditangan-tangan kreatif, ceritanya akan menjadi lain contohnya, 4 (empat) Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) NTB, Rosmalia, Annisa, Sulton dan Firdaus berkarya dengan inovasi baru dengan membuat sepatu dari bahan tenunan asli Lombok.

Berawal dari kumpul-kumpul diantara mereka dalam membahas perlombaan "Essay" tercetus ide dalam tulisan ilmiahnya mengangkat sepatu yang desainnya di kombinasikan dengan tenun, sesuai tema lomba "Internasionalisasi Kearifan Lokal Indonesia" yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang dan siapa sangka mereka menyabet juara II tingkat Nasional dalam ajang lomba tersebut.

Wakil Rektor III Unram bidang kemahasiswaan M. Natsir mengatakan, apa yang diraih mahasiswa ini adalah bukti kreativitas mahasiswa dalam Inovasi mengembangkan kearifan lokal daerah dalam bentuk desain sepatu. “Kami tetap minta mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan,” katanya.

Sepatu dengan model yang simpel tetapi terlihat cukup elegan karya Mahasiswa ini diberi label SELO (Sepatu Etnic Original) dengan tujuan mengangkat kearifan lokal daerah sehingga menjadi trend di kalangan Kampus Unram, Remaja dan Masyarakat pada umumnya bahkan Dunia, jelasnya.

Rencananya, lanjut M. Natsir, sepatu ini selain dipasarkan dikalangan kampus, juga akan dipasarkan ke toko-toko sepatu di seluruh daerah Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk hak patennya sendiri, masih dalam proses, “Sehingga nantinya tidak bisa diklaim orang atau daerah lain,” tukas Guru Besar Fakultas MIPA ini.

Rosmalia mengatakan, Untuk tahap awal, Karena di Kota Mataram tidak ada industri sepatu, produksinya masih dilakukan di Surabaya. Produksi pertama bulan Februari dan sudah mulai dipasarkan dan direspon cukup baik oleh pasar. Buktinya sudah ada sekitar 100 pasang sepatu yang laku. ”Alhamdulillah hasil kerja kami diterima masyarakat termasuk yang dari luar daerah hingga luar negeri,” terangnya.

Annisa menambahkan, untuk saat ini motif kain tenun yang dipakai masih menggunakan tenun berkwalitas hasil kerajinan masyarakat Lombok Timur, Sukarare Lombok Tengah dan juga Tenunan Bima Motif Renda . Motif Renda sedang tahapan produksi, Ia pun meyakinkan bahwa bahan kain tenun yang dipakai kualitasnya terjamin dengan harga yang relatif terjangkau, ungkapnya.

Berapa sih harga sepatunya?
Kami jual dengan harga cukup murah, kecuali untuk sepatu yang mengggunakan kain tenun khusus, harganya juga khusus. ”Harga mulai dari Rp160 ribu sampai Rp260 ribu,” Kalau soal model, jangan khawatir, semua pastinya keren dan trendy, Pokoknya model masa kinilah, pungkasnya.

Abunawar Bima​