TIPS MENEMBUS TIGA TYPE PERTAHANAN WANITA

The shy one, the materialistic one & the experienced one

Cara-cara untuk menembus pertahanan mereka.
Kali ini saya kembali untuk membagi pengalaman teman saya bagaimana meluluhkan hati wanita dengan tipe yang berbeda-beda.
Pada bulan Mei di tahun 47 Sebelum Masehi, kepada Senat di Roma, Julius Caesar menulis kemenangannya atas Pharnaces II dari kerajaan Pontus. Dengan singkat ia menulis kepada Senat, “veni, vidi, vici” (I came, I saw, I conquered.)
Sejak saat itulah “veni, vidi, vici” menjadi retorik trikolon yang populer digunakan. Perusahaan rokok, Philip Morris menggunakannya sebagai motto perusahaan yang tertera pada logonya. “Veni, vidi, vici” menjadi kata yang sering diucapkan oleh laki-laki pada berbagai macam situasi.
“Veni, vidi, vici”, itulah yang diucapkan oleh salah satu teman saya ketika ia ingin “berkenalan” dengan wanita yang tidak dikenalnya di sebuah klab malam. Seorang teman kami, 'As' (seperti kartu As) berumur 30 tahun dan bekerja sebagai direktur investasi di Jakarta. As is the Ace of Spades. Sukses secara finansial, As masih saja melajang dan tidak ada tanda-tanda settling down untuk mungkin 5 - 10 tahun mendatang. Konon kabarnya, ia sudah pernah menjalin banyak hubungan dengan lebih dari selusin wanita, dengan filosofi veni, vidi, vici tersebut. Kabar juga mengatakan ia dapat meluluhkan hati seorang wanita dalam waktu 3 jam on average.
As memiliki beberapa tip yang ia 'ajarkan' kepada kami semua untuk meraih 'kemenangan' tersebut. Tentunya saya seringkali mendengar 'love guru wannabe' lainnya mengatakan: confidence, be a charmer, 'be cocky & funny' yang kerap muncul di google search dan lain sebagainya. Namun, filosofi As sangat menarik untuk didengar, karena bukan membangun self-confidence dari dalam diri kita, tetapi melihatnya dari opportunities yang memang disediakan oleh alam semesta. Wanita di mata As hanya terbagi 3 kategori utama: the shy one, the materialistic one, and the experienced one.

The Shy One

Wajar jika the hottest chick in the group malah yang si pendiam, most soft-spoken. Apalagi di budaya timur, di mana wanita didoktrin untuk tidak approach men aggressively. Si Pemalu akan membuat pagar betis dengan menggunakan teman-temannya, dan biasanya mereka menjadi sangat protektif terhadap teman-temannya, membangun pertahanan yang sulit ditembus. Jadi lupakanlah segala macam pick-up lines yang standard, teman-temannya akan mempengaruhinya sehingga kita terlihat bodoh dimata si pemalu. Disinilah strategi Julius Caesar sewaktu menerobos pintu gerbang kerajaan Pontus dapat dipraktekan.

Veni, Vidi, Vici

Pertama, kita harus mengerti bahwa teman-teman di sekeliling si pemalu tidak dapat diterobos begitu saja. Jadi jangan membuat langkah yang terlihat obvious banget.Kemenangan hanya dapat diraih jika kita memenangkan hati teman-temannya yang lain, tentunya dengan membuktikan bahwa kita adalah makhluk yang juga... boleh dikatakan... decent. Ini berarti kita bukan laki-laki archetypical 'penjahat wanita' yang lame. Mulailah dengan berbicara dengan yang lain, tatap setiap wajah teman-temannya dan tidak hanya 'menelanjangi' Si Pemalu.
Approval dari teman-temannya hanya datang ketika mereka tertawa dengan lelucon atau komentar yang kita katakan. Si pemalu pun akan melihat saat teman-temannya menjadicomfortable, ia akan lebih terbuka dan menjadi lebih responsive akan hal-hal yang kita katakan. Jadi sangat penting untuk mendapatkan approval dari grup untuk meluluhkan hati Si Pemalu.
Encircle the fieldDalam satu jam tembok proteksi teman-temannya itu runtuh, saat itulah kita dapat meluncurkan serangan berikutnya”, ujar As dengan gaya komando militernya. Once you’re in, you need to be gentle by THEN you will unleash the wild woman within her!

The Materialistic One

“What’s his car?”
“Where does he live?”
Atau yang paling sering kita dengar: “Anaknya siapa?”
C’mon, should I hook you girls up with my car, my house or my dad?
Seringkali kita bertemu dengan tipe yang seperti ini yang biasanya dikenal dengan julukan 'Si Matre'. Ini bukan berarti kita harus mundur teratur karena tidak dapat menaklukan mereka. Tipe materialistis memang selalu ada, bahkan saya sendiri tidak percaya ada wanita cantik di luar sana yang tidak materialistis.  Namun, kadarnya saja yang berbeda. Si Matre biasanya terlihat confident, she is the alpha female in the group. Dialah yang menentukan bagaimana teman-temannya bersikap kepada kaum kita.
“Why are you still here talking to me?”
Problem disini cukup obvious: secara statistik, tidak banyak dari kita terlahir sebagai anak konglomerat 40 terkaya majalah Forbes, maka dari itu teknik untuk menaklukan Si Matre tidak semudah meminjam Porsche Turbo teman.

Veni, Vidi, Vici

Berbeda dengan laki-laki, tidak banyak wanita yang menginginkan a one-night-stand, yang mereka cari adalah hubungan jangka panjang yang secure dan permanen. Being materialistic juga merupakan maksud security dan bentuk perhatian atau careness yang diinginkan oleh mereka.
Si Matre juga tidak menginginkan laki-laki kaya yang 'tidak berbentuk', tentu idealnya juga tidak dengan Si Pengangguran.
Jika anda memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan cukup baik (memang sudah suatu keharusan!) dan ingin memiliki salah seorang 'trophy girlfriend' atau 'trophy wife', anda tidak perlu 'mengaku' anak pejabat atau konglomerat. Alihkan perhatian mereka kepada kualitas yang anda miliki, baik personality maupun material things. (Trust me, you don’t want people to see you broke, bro).
Be a gentleman. Jangan bertingkah konyol karena anda merasa 'kekurangan' jika berhadapan dengan tipe 'unapproachable' ini. Anda pasti akan terkejut berapa banyak wanita tipe ini yang saya berhasil dekati dengan cara ini.

The Experienced One

The female of the species is always deadlier than the male.
Wanita yang berpengalaman biasanya lebih tenang dalam menghadapi 'serangan taktis' yang kita berikan. They’re bulletproof, they know the game so well, they practically invented it. Mereka tahu sekali bagaimana mempermainkan kita kembali dalam permainan 'kasih sayang' ini, ambil contohnya taktik mengintimidasi: mereka yang berpengalaman akan mengetahui benar maksud laki-laki, dan biasanya ia akan menghadapinya dengan tenang. Lalu membuat kita bergetar.
Inilah yang menjadi tantangan terakhir laki-laki. Tidaklah mudah mendekati wanita yang memiliki self-confidence dan self-esteem yang tinggi, namun bukanlah mustahil.

Veni, Vidi, Vici

Pertama biarkan mereka express themselves openly. Bersikap tenang, biarkan permainan ini dimainkan lebih lama dari biasanya. Create a space for her to be comfortable around you. Anda harus sadar akan peran yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, sekarang dapat juga dilakukan oleh wanita, seperti lead the conversation.
Karena wanita tipe ini menginginkan kita membuktikan kepada mereka that we are Men (with a capital ‘M’) not boys. Buktikan bahwa kita bukan chauvinist kolot. Tunjukan 'scar' dan sisi 'vulnerability' anda (Ingat, being vulnerable means being real, not being a sissy!), dengan itu ia akan melihat anda sebagai equal dan worth untuk dijajaki.