MULUTMU HARIMAUMU YANG BISA MEMBUNUH SETAJAM PEDANG



LIDAH, memang tak bertulang, bentuknya kecil, imut, mungil, indah, mudah digunakan, multi fungsi...!.

Lidah memang lebih tajam dari pada pedang, sehingga klo tidak dijaga akan menyeret kita pada kesulitan dan malapetaka. Dalam tata kehidupan dijaman modren saat ini, berbicara adalah suatu hal yang pokok untuk menyampaikan apa yg ada dalam hati dan pikirannya. 
Klo Kata Aa Gym sih Mulut kita ini seperti corong teko. Teko hanya akan mengeluarkan isi yang ada. Kalau di dalamnya air bersih, yang keluar bersih. Kalau di dalamnya air kotor, yang keluar pun kotoran. bila kita ingin mengetahui derajat seseorang, lihatlah dari apa yang diucapkannya.
Hati-hati dalam berbicara, apabila kita terlalu banyak berkata tanpa menjaga diri dari kata2 yg kita ucapkan, akan semakin tampak keburukan kita. seseorang dapat dinilai dari apa yang ia katakan.
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia mengucapkan kata-kata yang baik atau diam” (HR Bukhari Muslim).
Berbicara amatlah mudah, hanya menggerakkan lidah tanpa harus mengeluarkan tenaga ataupun biaya, tetapi dampaknya amatlah luar biasa, bisa mengukur derajat seseorang atau bahkan menentukan nikmat dan bencana dunia akherat.
Dalam adab berbicara, ada beberapa Tingkatan Derajat dari orang2 yang berbicara. hal itu dapat menentukan kenikmatan yg didapat atau bencana akibat perkataannya.
1. DERAJAT MULIA
Derajad ini bisa dilihat dari perkataannya yg efektif. bila ia berkata sarat dengan hikmah, tak sia sia, penuh ilmu dan zikir, banyak nasehat, sehingga apapun yg dibicarakan niscaya membawa manfaat bagi siapapun yang mendengarkannya. Hal ini dapat dilakukan apabila hatinya bersih dan mengenal ketentuan yg dilarang atau diperbolehkan Allah. Dengan mencapai derajat ini, ia termasuk orang2 yg beruntung.
“Siapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara dua tulang dagunya (lidah) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluannya), maka aku menjamin baginya surga.” (Diriwayatkan Al-Bukhary, At-Tirmidzy, dan Ahmad).
2. DERAJAT ORANG BIASA
Derajad ini bisa dilihat dari perkataan orang yang sibuk menceritakan peristiwa, segala yg heboh diceritakan bahkan terkadang lebih banyak bumbu penyedap, kata berhambur banyak tapi miskin dari arti dan makna, tidak memberi manfaat, sia2 percuma, dan lain2. sayang memang banyak membuang waktu yang amat berharga tanpa membawa manfaat. dalam perkataan ini tidak ada “ketentuan” yg tidak dilarang, tapi renungkanlah apakah ada manfaatnya atau tidak.
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak berguna baginya.” (HR Ahmad).
3. DERAJAT ORANG RENDAHAN
Orang yg tergolong dalam derajad ini sudah masuk dalam orang2 yg keadaannya “danger”, :D apabila ia berkata, ia hanya sibuk mengeluh, mencela, menghina, menggerutu, komentar negative untuk apa saja, sulit didengar kebaikan dari mulutnya. inilah ciri-ciri orang berpenyakit yang mulai kronis hatinya, hal ini akan merusak suasana dan menghancurkan amalnya sendiri serta tak disukai orang lain karena mengandung kata2 yang negatif bahkan mengandung dosa yg sangat dibenci Allah. :D
4. DERAJAT ORANG DANGKAL
Derajad ini tidak kalah berbahaya juga dari derajad ketiga. Perkataan orang dalam derajad ini dapat menghapuskan amal baiknya selama hidup didunia dan mendapatkan murka Allah.  Apabila ia berkata, perkataannya sibuk menceritakan dirinya sendiri, jasa baiknya, kekayaannya, kedudukannya, amal amalnya tentu maksudnya dan tujuannya agar dirinya dihargai, dipuji dan dihormati, disanjung, dipuja, tenar, popoler, dan lain2.  Maksud & Tujuan itu tidak akan didapatkannya dihadapan manusia terlebih dihadapan Allah,  padahal yang terjadi justru sebaliknya. benar benar sebaliknya,  hina dina tak berharga. Tidak punya harga diri. Naudzulbillahi min dzalik.
Sebagai umat islam, kita harus mencontoh Rasulullah dalam segala hal termasuk dlm berbicara. Beliau sungguh terpelihara lisannya, beliau tidak berkata kecuali yang benar, akurat, tak ada yang sia sia, bersih dari maksiat, tak melukai hati sarat dengan makna, penuh dengan ilmu, melimpah hikmah, Indah dan mudah dicerna, dan selalu diarahkan kedalam kebaikan siapapun dia yang mendengarkan.
Untuk berbicara pd kata yg tidak dimurkai Allah ternyata ada rahasiannya kawans, Rahasianya adalah buah dari hati yang tulus, jauh dari riya, hati yang tawadhu yg tak tersentuh sombong dan takabur, hati yang penuh kasih sayang bersih dari dengki dendam dan benci, hati yang bersih dan bening, selalu berhati hati, pandai membaca situasi, tepat memilih kata sehingga hanya manfaat dan manfaat yang bertabur yg akan membawa kita kearah yg lebih baik.
“Demi masa. Sesungguhnya seluruh manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amalan amalan sholih, dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi  kesabaran.” (Al Ashr 1-3)
Semoga kita bisa senantiasa menjaga lisan kita baik dalam keadaan sadar ataupun tidak sadar. Amin.
:D :D
Waspada..!!!!!
hati2 bagi orang2 yang suka bergosib, hal itu termasuk dosa besar dan tak akan diampuni Allah sebelum dimaafkan oleh orang yang digosipi. Gosip adalah menceritakan kejelekan seseorang yang bila mendengar ia akan sakit  hati. Bila kejelekan yang dibicarakannya itu benar, maka itu adalah ghibah  yang dosanya sama dengan memakan bangkai saudara sendiri. Tapi bila yang dibicarakannya itu ternyata salah, maka itu adalah fitnah yang dosanya lebih keji daripada membunuh. Naudzubillah. HATI2 KARENA DOSA INI TERJADI KADANG TANPA KITA SADARI.